Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Italia sudah meniupkan angin harapan dalam kemenangan 2-1 atas Albania pada laga Grup B Euro 2024, Sabtu, 16 Juni 2024. Cara mereka berjuang seharusnya bisa menanamkan kepercayaan baru pada para penggemar yang sangat terluka karena kegagalan mereka untuk lolos ke putaran final dua Piala Dunia terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka tampil sebagai juara bertahan dalam Piala Eropa ini. Namun, kepercayaan diri para pemain telah terangkat oleh hasil kerja dari sang pelatih, Luciano Spalletti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Albania memulai pertandingan dengan gemilang saat Nedim Bajrami mencetak gol tercepat yang pernah dicetak di Piala Eropa. Gol itu membakar semangat para pendukung mereka yang berkostum merah yang memadati Westfalenstadion, markas Borussia Dortmund.
Meskipun begitu, Italia tidak terpengaruh dan terlihat tenang seperti saat mereka memainkan pertandingan latihan. Sikap ini sudah pasti diharapkan oleh para penggemar sepak bola dari jersey Azzurri yang menampilkan empat bintang juara Piala Dunia.
Italia asuhan Spalletti berjuang untuk menang dengan cara yang dominan, memainkan gaya sepak bola yang berbeda dari apa yang mereka kenal. Pemain Italia Davide Frattesi melakukan tendangan ke gawanga Albania Thomas Strakosha dalam pertandingan Grup B Euro 2024 di Dortmund BVB Stadion, Dortmund, 16 Juni 2024. REUTERS/Leon Kuegeler
Alih-alih mengandalkan gaya Catenaccio yang menjadi ciri khas mereka –sebuah sistem taktis dengan penekanan kuat pada pertahanan– Italia membungkam pertahanan Albania dengan gaya sepak bola menyerang. Gaya ini mirip dengan apa yang Spalletti terapkan di Napoli, yang menjuarai Serie A pada tahun lalu sekaligus mengakhiri paceklik gelar selama tiga dekade.
Gaya ini berbuah manis. Setelah kebobolan cepat, mereka berbalik menang berkat gol Alessandro Bastoni dan Nicolo Barella.
Italia malam itu memainkan "sepak bola Luciano". Mereka mengontrol penguasaan bola, mendominasi area kecil di lapangan dengan tekanan yang kuat untuk memberikan visi dan keterampilan Niccolo Barella dan Lorenzo Pellegrini dalam memberikan umpan kepada penyerang Davide Frattesi dan Federico Chiesa.Pelatih Luciano Spalletti. (Foto oleh Tiziano Ballabio/NurPhoto)
Mereka sempat membuang-buang kesempatan dan mungkin masih kekurangan daya gedor saat Gianluca Scamacca dari Atalanta tampil buruk. Namun, di lini pertahanan, Azzurri mampu menjawab banyak pertanyaan.
Setelah kehilangan Giorgio Scalvini dan Francesco Acerbi karena cedera sebelum turnamen, Alessandro Bastoni dan pemain berusia 22 tahun, Riccardo Calafiori, tampil layaknya para pemain veteran. Mereka menunjukkan ketenangan setelah kesalahan di awal pertandingan yang membuat Albania mampu unggul lebih dulu.
Spalletti merupakan sosok yang kontroversial karena ide-idenya yang progresif di negara yang terkenal dengan sepak bola konservatif ini. Di sebagian besar kariernya, dia dikagumi sebagai pelatih berbakat dan ahli taktik canggih yang gagal memenangkan gelar.Suporter Italia di Euro 2024. REUTERS/Leon Kuegeler
Dia akhirnya meraih kejayaan bersama Napoli dan kini telah memulai dengan langkah yang tepat dengan kemenangan penting bagi Italia di Grup B yang sulit, menjelang pertandingan melawan Spanyol dan Kroasia.
REUTERS