Guardiola Akan Tangani Manchester City, Inilah Alasannya

TEMPO.CO, Jakarta - Isu Josep “Pep” Guardiola akan menjadi manajer Manchester City di Liga Primer Inggris musim depan, 2015-2016, semakin kencang. Dan, tampaknya semakin mendekati kenyataan ketika Bayern Muenchen mengalami kekalahan keempat berturut-turut pada Sabtu, 9 Mei 2015. Saat itu Bayern tampil di divisi tertinggi Liga Jerman yaitu Bundesliga dan kalah 0-1 dari Augsburg.

Guardiola memang sudah lebih dulu memastikan membawa Bayern memenangi Bundesliga untuk kedua kali pada musim ini dalam kiprah pelatih asal Spanyol dan mantan manajer Barcelona tersebut di Liga Jerman.

Tapi, kekalahan beruntun itu, tersingkir dari Piala Liga Jerman setelah kalah adu penalti melawan Borussia Dortmund di semifinal, dan kalah 0-3 dari Barcelona pada babak semifinal pertama Liga Champions Eropa 2015 menjadi isyarat yang menguatkan Guardiola akan segera menggantikan Manuel Pellegrini di Manchester City.

Prediksinya adalah bisa direksi Bayern yang akan melepas Guardiola. Pasalnya, buat klub sebesar Muenchen ini, tampil labil dan fluktuatif di era Guardiola ini termasuk salah satu dosa. Pengalaman ini pun pernah dialami Louis van Gaal di Bayern sebelum menangani Belanda dan kini memimpin Manchester United.

Di sisi lain, peristiwa-peristiwa terakhir bisa juga dibaca sebagai tanda-tanda dari Guardiola sudah melepaskan konsentrasi dan fokusnya di Allianz Arena, Munich. Dan, seperti yang diberitakan oleh beIN Sports, mungkin saja pelatih berusia 44 tahun itu telah mencapai kesepakatan lisan dengan para petinggi Manchester City untuk menjadi manajer City pada musim 2016-2017. Meski di media Star pada Minggu, 10 Mei 2015, diberitakan ada pengurus City yang membantah kabar kesepakatan lisan dengan Guardiola.

Adapun beIN Sports, yang dimiliki Qatari Sports Investment dari Qatar, dalam Twitter resminya pada Sabtu, 9 Mei 2105, mengatakan: “Penting. Dari sumber beINSports: Manchester City mencapai kesepakatan tentatif dengan pelatih Bayern Munich Guardiola untuk melatih tim musim depan.” Sedangkan pemilik City yakni Abu Dhabi United Group dari keluarga kerajaan Uni Emirat Arab. Jadi bisa dilihat kedekatan di antara dua pihak dari Arab tersebut dalam memperhitungkan kebenaran informasi ini.

Di sisi lain, sudah bukan rahasia kalau para ketua pelaksana City, Ferran Soriano dan Txiki Begiristain, sangat berhasrat membawa Guardiola menangani The Blues. Ini “jaringan” tokoh sepak bola Spanyol dan Catalan dengan ibu kotanya Barcelona.

Prediksi kepastian Guardiola ke City mungkin akan sedikit goyah jika pelatih yang juga akrab dipanggil Pep ini mampu membalikkan keadaan di Allianz Arena, Rabu dinihari, 13 Mei, saat menjamu Barcelona pada semifinal kedua Liga Champions Eropa. Misalnya, dari 0-3 kemudian bisa menang telak di Allianz Arena untuk lolos ke final.

Di luar kemungkinan “keajaiban” di Allianz Arena, pemilik City dari Arab tampaknya sudah bosan dengan merekrut pelatih yang bisa memenangi Liga Primer Inggris tapi tak kunjung bisa membawa mereka berjaya di Eropa. Itulah yang terjadi pada Roberto Mancini dan Pellegrini, yang musim ini malah gagal mempertahankan gelar di liga. Tapi, Guardiola berbeda dari dua orang itu. Pep telah membawa Barca memenangi Liga Champions!

HARI PRASETYO