Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal telah dipastikan mendapatkan bek Gabriel Magalhaes dari klub Prancis Lille. Agen si pemain, Guilherme Miranda, menyatakan bahwa si pemain lebih memilih Arsenal ketimbang tawaran menggiurkan dari klub besar Eropa lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Proposal Arsenal tak sedikit pun mendekati proposal terbaik yang ada, soal
masalah uang," kara Miranda kepada jurnalis Inggris Freddie Paxton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Gabriel memilih mereka ketimbang tawaran menggiurkan karena Edu meyakinkan kami atas proyek itu. Ini 100 persen karena Edu Gaspar dan Arteta."
Gabriel memang disebut menjadi rebutan sejumlah klub besar Eropa lainnya. Selain
Arsenal, Napoli dan PSG disebut juga menginginkan jasa pesepakbola berusia 22
tahun itu.
Nama Gabriel sebenarnya cukup baru dalam kancah sepak bola Eropa. Dia baru menjadi pembicaraan setelah tampil di Liga Champions musim ini bersama Lille. Sayangnya perjalanan Lille terhenti hanya sampai babak penyisihan grup.
Lahir di Sao Paolo, Brasil, Gabriel telah menunjukkan tekad besar untuk menjadi
pesepakbola sejak kecil. Saat masih berusia 13 tahun, dia rela naik bus sendirian
untuk bergabung bersama klub divisi dua Liga Brasil, Avai.
Kemampuannya yang menonjol dari teman-teman seusianya membuat Gabriel mendapatkan kesempatan bermain di tim senior saat masih berusia 19 tahun. Dia sempat bermain sebanyak 21 kali bersama Avai sebelum akhirnya Lille mencium bakatnya.
Pada Januari 2017, Gabriel resmi hengkang ke Lille dengan mahar hanya 1,5 juta
pound sterling. Namun perjalanan karirnya di Eropa tak mudah. Dia sempat kesulitan
karena mengalami masalah bahasa. Namun kemauan keras membuat dia kemudian
mempelajari bahasa Prancis dan kini dia pun telah mahir menggunakannya.
Karirnya di lapangan hijau pun tak langsung menanjak. Dia sempat dua kali
dipinjamkan Lille ke klub lain, yaitu ke klub Liga Prancis Troyes dan klub asal Kroasia, Dinamo Zagreb.
Pada musim 2018-2019 dia pun awalnya bukan pilihan utama untuk posisi bek tengah Lille. Pelatih Christophe Galtier baru memberikan kesempatan dia bermain di tim utama pada pertengahan musim, tepatnya pada Februari 2019.
Berduet dengan eks pemain Southampton, Jose Fonte, Gabriel membuat Galtier jatuh hati. Sejak saat itu posisinya tak tergantikan di skuad inti Lille dan membawa klub itu meraih posisi kedua Liga Prancis di akhir musim dan merebut tiket Liga Champions setelah tujuh tahun klub itu absen.
Meskipun Lille hanya menjadi tim penghibur di Liga Champions musim ini, performa Gabriel menarik perhatian banyak klub besar Eropa. Presiden Lille, Gerard Lopez, mengakui bahwa pihaknya mendapat banyak tawaran untuk Gabriel.
"Kami belum membuat keputusan, tetapi dia memang menerima sejumlah penawaran," kata Lopez empat bulan lalu.
Di kompetisi domestik, performa Gabriel sangat menawan. Dia tercatat sebagai bek yang paling banyak mengalirkan bola ke depan dengan 255 umpan.
Sama seperti pemain asal Brasil lainnya, kemampuan Gabriel dalam mengolah bola pun tak diragukan. Dia memiliki kepercayaan diri menguasai dan menggiring bola keluar dari zona pertahanan timnya.
Dengan tinggi 1,9 cm, Gabriel pun sangat kuat dalam duel di udara. Dia tercatat memenangkan 64 persen duel udara dengan lawan-lawannya.
Keahliannya dalam duel di udara juga menjadi ancaman bagi tim lawan saat Lille mendapatkan situasi bola mati di depan gawang. Meskipun hanya mencetak dua gol, Gabriel tercatat mampu 17 kali mengancam gawang lawan dengan sundulannya di kotak penalti lawan.
Salah satu kelebihan lainnya adalah karena dia bek tengah berkaki kiri. Hal itu membuat dia menjadi pemain yang sangat kuat dalam mengawal sektor kiri jantung pertahanan timnya.
Sosok seperti Gabriel inilah yang memang diinginkan oleh Manajer Mikel Arteta. Kuat dalam duel udara, memiliki kemampuan olah bola yang mumpuni serta mampu melancarkan serangan dari lini belakang membuat Arteta berjuang mati-matian untuk mendapatkannya.
Dia pun disebut bakal menjadi andalan di lini belakang Arsenal musim depan bersama bek muda asal Prancis, William Saliba. Dengan dua bek bertubuh di atas 1,9 meter, Arsenal akan memiliki menara kembar di depan gawang mereka.
Akan tetapi Arsenal harus bersiap kehilangan Gabriel Magalhaes selama beberapa saat musim depan. Pasalnya dia masuk ke dalam skuad Timnas Brasil U-23 yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2021.
SKY SPORT| SI