Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Spanyol

Kasus Vinicius Jr, La Liga Minta Kewenangan Pemberian Sanksi untuk Kasus Rasisme Ditambah

Dewan Olahraga Spanyol (CSD), Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) dan La Liga telah bergabung untuk kampanye melawan rasisme.

24 Mei 2023 | 15.14 WIB

Logo La Liga Spanyol. (Reuters/Tempo)
Perbesar
Logo La Liga Spanyol. (Reuters/Tempo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Olahraga Spanyol (CSD), Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) dan La Liga telah bergabung untuk kampanye melawan rasisme dalam sepak bola. Ketiga lembaga ini bersuara bulat menunjukkan penolakan mutlak dan tegas terhadap perilaku rasis apa pun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dikutip dari keterangan resmi La Liga pada Rabu, 24 Mei 2023, kampanye tersebut akan ditampilkan di siaran nasional dan internasional dari semua pertandingan, di logo dan papan iklan, dan di seluruh stadion La Liga melalui selebaran informasi untuk para penggemar. Kampanye juga akan terlihat pada plakat yang dibawa oleh susunan pemain awal dan ban lengan pemain di pertandingan mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"'Racist, Out of Football' dan 'United Against Racism' bertujuan menyatukan kekuatan semua orang: institusi, klub, pemain, dan penggemar dengan tujuan memberantas rasisme dan mereka yang menampilkan perilaku rasis dari sepak bola kita," kata La Liga.

Sebelumnya, La Liga mengatakan pihaknya akan meminta lebih banyak kewenangan dalam pemberian sanksi untuk perang melawan kekerasan, rasisme, xenofobia, dan intoleransi dalam olahraga. Tujuannya agar pemberantasan kejahatan dalam sepak bola tersebut menjadi lebih efektif.

Organisasi liga Spanyol itu mengungkapkan telah memimpin identifikasi dan pelaporan perilaku semacam itu di stadion sepak bola selama beberapa tahun terakhir. Namun, La Liga merasa tidak berdaya ketika mengamati bagaimana pelaporannya berakhir.

"Terlepas dari upaya yang intens dan terus menerus melawan kekerasan dan rasisme dengan sungguh-sungguh, La Liga merasakan frustrasi yang luar biasa karena kurangnya sanksi dan hukuman oleh olahraga, komisi disiplin, administrasi publik dan badan yurisdiksi yang melapor," kata La Liga.

"Menghadapi situasi serius ini, dalam beberapa hari mendatang La Liga secara resmi akan meminta amandemen UU 19/2007 tertanggal 11 Juli tentang kekerasan, rasisme, xenofobia dan intoleransi dalam olahraga dan UU 39/2022 tertanggal 30 Desember tentang olahraga."

Adapun tujuan dari proposal ini adalah untuk meminta agar La Liga dapat menggunakan otoritas disipliner atas insiden semacam ini yang terjadi dalam pertandingan kompetisi profesional, sehingga komisi disiplin La Liga dapat ikut memberikan sanksi.

La Liga sudah mengatur beberapa sanksi. Sanksi tersebut adalah penutupan tempat olahraga secara sebagian atau total, larangan akses ke sana dalam hal penonton atau penggemar dan pengenaan sanksi keuangan, tanpa mengurangi penerapan tindakan sementara atau pencegahan yang mungkin sesuai, tergantung pada sifat dan keseriusan insiden.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus