Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Turki menerapkan pendekatan-pendekatan keamanan tambahan untuk memastikan keselamatan tim AS Monaco, yang mengunjungi Istanbul pada pekan ini, untuk pertandingan kualifikasi Liga Champions melawan Fenerbahce, setelah upaya kudeta yang gagal di negara itu.
"Monaco meminta sejumlah pendekatan keamanan tambahan. Kami mengambil pendekatan-pendekatan itu. Kami akan memastikan bahwa keselamatan mereka merupakan hal yang paling diutamakan," kata Menteri Olahraga Turki Akif Cagatay Kilic kepada Reuters, Senin, 25 Juli 2016.
Kilic mengatakan Turki akan bereaksi negatif terhadap potensi permintaan Monaco menunda pertandingan itu, menunjuk pada kemampuan Prancis menjamu Piala Eropa 2016 meski negara itu berada dalam situasi darurat setelah serangan-serangan teroris.
"Maka kami semestinya menarik tim nasional Turki dari turnamen? Ada hal negatif di Turki saat ini. Semuanya telah kembali berada di bawah kendali dengan cepat."
Para penggemar Prancis tidak akan diizinkan memasuki Turki jika otoritas-otoritas Prancis membuat keputusan tidak mengizinkan para penggemar Turki pergi ke Prancis untuk pertandingan leg kedua pada 4 Agustus, kata Kilic.
Ia juga mengkritik komentar-komentar dari atlet asing yang meninggalkan Turki, dengan menggunakan alasan keamanan setelah kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu.
"Siapa pun yang ingin meninggalkan Turki semestinya tidak membuat pernyataan-pernyataan seperti itu. Namun itu keputusan mereka. Mereka bertindak seakan-akan tidak ada risiko teror di negara-negara yang mereka tuju."
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini