Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Liverpool di bawah asuhan manajer asal Jerman, Jurgen Klopp, mengejar rekor tak terkalahkan pendahulunya, Kenny Dalglish dan kawan-kawan pada era 1987-1988 ketika menjalani pekan ke-18 Liga Primer Inggris 2019-20 di kandang Leicester City, Stadion King Power, pada Boxing Daya hari ini, Kamis 26 Desember 2019, atau dinihari nanti waktu Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1987/88, manajer merangkap pemain, Kenny Dalglish, didukung pemain seperti Bruce Grobbelaar, Alan Hansen, Steve Nicol, John Barnes, Jhon Alridge, dan Peter Beardsley baru pertama kali kalah pada pekan ke-30 dan sekali lagi di pekan ke-32.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Waktu itu divisi tertinggi Liga Inggris masih diikuti 21 tim. Liverpool menjadi juara dengan hanya dua kali kalah dalam 40 pertandingan.
Kini di bawah asuhan Jurgen Klopp sejak 8 Oktober 2015, Liverpool yang hanya kalah satu poin dari sang juara Manchester City pada liga 2018/19, mengejar kedahsyatan Kenny Dalgslih cs 87/88 di liga domestik dengan modal sangat meyakinkan.
Pasukan The Reds di bawah kepemimpinan Klopp baru saja pulang dari Doha, Qatar, Minggu lalu, dengan membawa gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA untuk pertama kali bagi mereka.
Ditambah trofi juara Liga Champions keenam kali yang diraih musim lalu dan belum terkalahkan sampai pekan ke-17 Liga Primer -16 kali menang dan sekali seri-, Klopp dan pasukannya meraih momen untuk menjuarai divisi tertinggi Liga Inggris kali pertama dalam 30 tahun terakhir.
Konsistensi mempertahankan dominasi adalah kunci Liverpool saat ini yang bisa dilihat dari contoh kecil, yaitu sudah tujuh kali mampu memaksakan kemenangan pada masa injury time –waktu tambahan setelah menit ke-90.
Liverpool akan kembali ke Liga Primer di Stadion King Power dinihari nanti dengan keunggulan 10 poin dari peringkat kedua, tuan rumah Leicester City asuhan manajer Liverpool empat tahun lalu, Brendan Rodgers.
Liverpool datang ke kandang Leicester City dinihari nanti dengan gelar juara dunia pertama kali dalam sejarah mereka. Ini pretasi yang mengatasi era legenda Liverpool di bawah asuhan Bob Paisley 1981, Joe Fagan 1984, dan Rafael Benítez 2005.
Kemenangan 1-0 di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, melawan Flamengo dari Brasil, Mingggu lalu, juga menghasilkan trofi juara yang ketiga buat Liverpool dalam tujuh bulan terakhir.
Bek sayap Andy Roberton asal Skotlandia, dalam wawancara dengan sejumlah media di Inggris, mengatakan sukses di Piala Dunia Antarklub menjadi momentum untuk meraih sukses berikutnya pada bulan-bulan berikutnya.
Pencetak gol kemenangan melawan Flamengo, penyerang Brasil, Roberto Firmino, dalam wawancara setelah terpilih sebagai pemain terbaik pada final Piala Dunia Antarklub FIFA 2019 mengatakan, “Dalam setiap pertandingan, Liverpool bermain semakin baik.”
Liverpool tampak semakin berkembang kuat, meski mungkin rasa kelelahan akan semakin mendera, terutama dengan jadwal pertandingan berikutnya yang semakin menghimpit mereka di Liga Primer, Piala FA, dan Liga Champions.
Untuk mengatasi kelelahan akibat jadwal padat tersebut, untuk sementara, Liverpool baru menambah kekuatan dengan merekrut pemain playmaker Red Bull Zalzburg dari Jepang, Takumi Minamino, 24, yang sudah bisa bermain ketika Liverpool melawan tetangganya, Everton, pada babak ketiga Piala FA pada 5 Januari mendatang.
Selain itu, para pemain pelapis Liverpool mulai berkembang dan ini penting buat mengatasi kelelahan yag dialami pada pemain utamanya.
Di Qatar, Naby Keita melanjutkan kemajuannya sebagai gelandang kreatif yang ditunggu darinya sejak datang ke Anfield pada Juli 2018.
Kembalinya bentuk permainan duet Firmino dan Mohamed Salah di Piala Dunia Antarklub juga menggembirakan Klopp, sebagaimana penampilan pemain muda, Jose Gomez, saat mendampingi Virgil van Dijk di posisi bek tengah dalam laga di Doha.
Liverpool juga sudah menjalani tujuh pertandingan dengan hasil memuaskan ketika Fabinho, gelandang tengah mereka asal Brasil yang menjadi pemain jangkar, masih absen karena cedera.
Liverpool merayakan Boxing Day hari ini dengan melawan ke Leicester dengan peluang meraih keunggulan istimewa di puncak klasemen, yaitu 13 poin, sebelum menutup paruh pertama mereka musim ini di liga pada pertandingan ke-19 saat menjamu Wolves pada Minggu mendatang, 29 Desember 2019.
Suporter Liverpool sudah sangat kehausan untuk menanti gelar juara divisi tertinggi Liga Inggris untuk ke-19 kalinya setelah hampir 30 tahun. Rasa kehausan itu bercampur dengan kenangan luka memori 2014, saat The Reds terpeleset secara dramatis pada saat-saat akhir untuk menjadi juara.
Liverpool di bawah asuhan Klopp saat ini membutuhkan fokus lengkap untuk mempertahankan konsisten mereka yang luar biasa itu buat menghadapi pertandingan berikutnya, dimulai dari melawan Leicester City dinihari nanti.
“Bertahan di treknya adalah bagian dari permainan kami,” kata Jurgen Klopp pekan lalu. Ia bilang, “Sensasional,” untuk menggambarkan perasaannya menjadi manajer Liverpool pertama yang memenangi Piala Dunia Antarklub.
Tapi, Jurgen Klopp akan merasa lebih sensasional lagi bila menjadi manajer Liverpool pertama yang memenangi liga domestiknya dalam 30 tahun terakhir.