Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - PSS Sleman bakal menjamu Persija Jakarta pada pekan ke-24 Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis 24 Oktober 2019. Kedua tim sama–sama dikenal memiliki suporter militan dan bakal datang ribuan demi mendukung timnya saat berlaga nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laga PSS Sleman lawan Persija Jakarta hanya berjeda tiga hari dari laga Liga 2 2019 yang mempertemukan PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo yang menyisakan ricuh di Stadion Mandala Krida pada Senin (21/10).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beringasnya suporter Laskar Mataram yang saat itu sampai membakar mobil polisi, memukuli jurnalis, dan mengejar pemain lawan, membuat Raja Keraton Yogya yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan ultimatum keras.
“Jika sepak bola hanya berujung kepada kekerasan bahkan perusakan aset negara, lebih baik tidak ada sepakbola di Jogja,” ujar Sultan menanggapi ricuh PSIM vs Persis itu.
Lantas bagaimana nasib dengan laga PSS versus Persija di Stadion Maguwoharjo nanti? “Kalau waktunya sudah tinggal besok (bertanding), kemungkinan besar (diizinkan) bermain,” ujar juru bicara Kepolisian DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto di halaman Polda DIY Rabu 23 Oktober 2019.
Selama ini hubungan suporter PSS Sleman dengan Persija Jakarta memang diketahui tak memiliki rekam jejak bermusuhan. Kedua suporter sama-sama tampak akur dalam sejumlah laga yang pernah digelar di Maguwoharjo. Seperti saat Piala Presiden juga Piala Indonesia 2019 lalu.
Yuli menuturkan, polisi tak asal mengeluarkan rekomendasi ketika ada suatu laga akan berlangsung. “Tak hanya dari informasi masyarakat, tapi juga dari mana saja (soal potensi ricuh),” ujarnya. “Sejauh ini sepertinya dari kepolisian memang belum ada langkah untuk sampai tidak mengeluarkan izin laga (PSS vs Persija) itu,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO