Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Lionel Scaloni: Tidak Ada Kewajiban Argentina Menjadi Juara Piala Dunia 2022

Lionel Scaloni sadar tekanan terhadap timnas Argentina untuk menjadi juara Piala Dunia 2022. Begini komentarnya menjelang duel vs Arab Saudi.

22 November 2022 | 09.44 WIB

FIFA World Cup Qatar 2022 - Argentina Press Conference - Main Media Center, Doha, Qatar - November 21, 2022 Argentina coach Lionel Scaloni during the press conference REUTERS/Albert Gea
Perbesar
FIFA World Cup Qatar 2022 - Argentina Press Conference - Main Media Center, Doha, Qatar - November 21, 2022 Argentina coach Lionel Scaloni during the press conference REUTERS/Albert Gea

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Lionel Scaloni menilai bahwa Argentina tidak memiliki kewajiban untuk memenangkan Piala Dunia 2022. Menjelang pertandingan pembuka La Albiceleste melawan Arab Saudi pada hari Selasa, 22 November 2022, ia mengatakan bahwa kemapuan tim menjaga detail permainanlah yang akan menentukan siapa yang akan menjadi juara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Argentina merupakan salah satu tim favorit juara Piala Dunia Qatar 2022. Mereka datang ke turnamen terakbar tersebut setelah memenangkan Copa America 2021. Meskipun selalu menjadi salah satu favorit, tim Putih Biru Langit belum pernah mengangkat trofi dalam 36 tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di tim nasional seperti Argentina, Anda selalu mendapat tekanan sebagai pelatih. Jika hasilnya tidak sesuai keinginan Anda, saya tahu cara kerjanya", kata Scaloni dalam konferensi pers menjelang pertandingan pada Senin, 21 November 2022, dikutip dari Reuters.
 
"Tapi saya juga punya sikap yang jelas tentang jalan yang saya pilih. Biar jelas bahwa dalam situasi apa pun kami tidak wajib memenangkan Piala Dunia. Tidak sama sekali. Kami salah jika kami percaya itu," ujar Scaloni menambahkan.

Pelatih berusia 44 tahun itu menambahkan, "Kami akan bersaing dengan tim-tim lain yang sangat bagus. Kami akan menikmati Piala Dunia ini. Dan kami berharap Argentina dan para penggemar lainnya akan senang melihat tim yang memainkan jenis sepak bola yang kami sukai."

Argentina adalah dua kali juara dunia. Dua kemenangan La Albiceleste diraih pada Piala Dunia edisi 1978 dan 1986. Dua laga di partai puncak berakhir dengan kekalahan dari Jerman pada edisi 1990 dan 2014. 

Kehadiran Lionel Messi, pemilik tujuh gelar Ballon d'Or, di Argentina semakin mengukuhkan status tim favorit. Namun, Scaloni sadar betul bahwa itu tidak akan diperhitungkan di Piala Dunia. "Favorit besar biasanya tidak memenangkan Piala Dunia," kata dia.

"Tidak kurang dari delapan atau 10 tim besar yang bisa menjuarai Piala Dunia, kebanyakan dari mereka adalah Eropa. Untuk alasan, yang menurut saya tidak terkait dengan sepak bola, tim dari Amerika Selatan belum memiliki kesempatan untuk mencapai final akhir-akhir ini." 

Pemain Argentina Lionel Messi berselebrasi bersama rekan setimnya setelah memenangi Finalissima dengan mengalahkan Italia, 1 Juni 2022. REUTERS/David Klein
 
“Saya pikir ini bukan karena bermain bagus atau buruk, tapi karena detailnya, dan saya pikir Piala Dunia ini tidak akan berbeda. Detail-detail itulah yang akan membuat satu tim menjadi juara dunia, dan tidak harus tim dengan permainan terbaik atau tim yang menjadi favorit,” kata Scaloni menambahkan.

Argentina, bagaimanapun, memiliki satu senjata yang dapat membantu mereka menang dalam diri kapten Lionel Messi, yang akan memainkan Piala Dunia kelima dan mungkin yang terakhir. "Kapan pun saya bisa melatihnya, kami menikmatinya. Apa yang kami harapkan adalah semua orang menikmatinya, orang Argentina dan seluruh dunia. Mereka senang melihatnya dan dia bisa bermain di Piala Dunia," kata Scaloni.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus