Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan bahwa federasi tidak akan mentoleransi klub-klub yang masih menunggak gaji para pemainnya. PSSI, kata dia, akan menyiapkan sanksi tegas berupa pengurangan poin untuk klub-klub tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PSSI mengecam klub-klub yang tidak membayar gaji. "Kita sudah duduk bersama liga dan sepakat soal ini. Selain denda, tahun depan akan ada pengurangan poin,” ujar Erick saat ditemui di FIFA Arena Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 6 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pernyataan ini memperkuat komitmen PSSI dan operator PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dalam menegakkan sistem lisensi klub yang lebih profesional dan melindungi hak pemain. Erick menyebut langkah ini sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam membangun industri sepak bola yang sehat dan berkelanjutan.
“PT LIB berdiri cukup independen, kita tidak bisa intervensi, tapi kita terus dorong agar regulasi ditegakkan. Jangan ada klub yang masih semena-mena terhadap pemain,” ujar Erick yang juga menjabat sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara.
Isu tunggakan gaji memang bukan hal baru di sepak bola Indonesia, bahkan kerap mencuat menjelang akhir musim. Dengan ancaman sanksi baru ini, PSSI berharap klub lebih disiplin secara finansial dan profesional dalam pengelolaan tim.
Salah satu contoh terkini dialami tiga pemain PSIS Semarang, yakni Evandro Brandao, Roger Bonet, dan Vitinho yang mengeluhkan hal tersebut melalui akun Instagram resmi mereka. Keluhan para pemain PSIS itu kini mendapat perhatian serius dari Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI. Ketua APPI Andritany Ardhiyasa berjanji akan memberikan bantuan maksimal kepada pemain-pemain yang mengalami masalah tunggakan gaji.
Pilihan Editor: Nova Arianto: Timnas U-17 Butuh Pemain Diaspora
Foto 
