Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Achraf Hakimi yang menjadi penendang keempat saat adu penalti Maroko vs Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022, menjadi penentu kemenangan tim Afrika utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keberhasilannya menyarangkan bola ke gawang Unai Simon membuat timnya menang 3-0 dalam drama adu penalti, setelah Maroko berjuang keras mengatasi permainan Spanyol yang mendominasi penguasaan bola hingga lebih dari 70 persen dalam 120 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua rekan Hakimi, Abdelhamid Sabiri dan Hakim Ziyech yang menjadi penendang pertama dan kedua, juga sukses menjalankan tugasnya. Satu-satunya pemain Maroko yang gagal melakukan eksekusi, Badr Benoun, penendang ketiga. Bola sepakannya mampu ditepis kiper Spanyol.
Di satu sisi, kiper Maroko, Yassine Bounou atau Bono, berhasil menggagalkan dua tendangan pemain Spanyol Carlos Soler dan Sergio Busquest, penendang kedua dan ketiga. Sementara penendang pertama La Roja, Pablo Sarabia, meleset.Pemain Maroko Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi merayakan kemenangan adu penalti saat Maroko melaju ke perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, 6 Desember 2022. REUTERS/Matthew Childs
Sebelum pertandingan, Hakimi merasa percaya diri Maroko bisa mengadapi Spanyol yang merupakan tim kuat. Pemain yang mengawali kariernya dengan bergabung ke Real Madrid ini menegaskan pentingnya mental juara, seperti yang dikatakan pelatih Walid Regragui, menjelang laga.
"Spanyol adalah tim lima besar dan selalu datang ke Piala Dunia untuk menang. Tapi pelatih kami juga mengajarkan kami untuk memiliki mental juara; tidak masalah siapa yang kami lawan. Kami akan mencoba bermain dengan cara kami." kata Hakimi kepada surat kabar Spanyol, Marca, dikutip dari Reuters, Selasa, 5 Desember 2022.
Pemain Paris Saint-Germain (PSG), 24 tahun, itu sempat mengingatkan Spanyol untuk tidak meremehkan Maroko. Apalagi, timnya lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup F, dari dua kemenangan atas Belgia 2-0 dan Kanada 2-1, serta imbang tanpa gol melawan Kroasia.
"Kami finis teratas di grup dan saya pikir kami pantas mendapatkan sedikit rasa hormat. Saya pikir Spanyol tahu itu dan mereka harus sedikit takut kepada kami. Dan mengapa kami tidak bisa membuat kejutan lagi," ujarnya. Para pemain Maroko melempar Kiper Yassine Bounou ke udara saat mereka merayakan lolos ke perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, 6 Desember 2022. REUTERS/Dylan Martinez
Apa yang dikatakan Hakimi terbukti. Maroko kembali membuat kejutan dengan mengalahkan Spanyol. Mereka berhasil menyulitkan tim asuhan Luis Enrique sehingga tak mampu mencetak gol dalam 120 menit dan menang lewat adu penalti.
Kepercayaan diri Hakimi tidak luput dari pengalamannya menghadapi Spanyol di babak penyisiha grup Piala Dunia 2018 di Jerman. Kala itu, dia yang menjadi bagian dari skuad Maroko nyaris mengalahkan La Roja sebelum terjadinya gol penyeimbang pada tambahan waktu sehingga pertandingan berakhir dengan skor 2-2.
"Saya mendapatkan banyak pengalaman berarti selama empat tahun dan saya datang dengan mentalitas yang lebih dewasa," kata dia.
Hakimi, yang lahir di Madrid, Spanyol, 4 November 1998, sebenarnya bisa saja membela La Roja bukan Maroko. Dia pernah dipanggil bergabung ke tim junior Spanyol. Namun, dia lebih memilih membela negara asal orang tuanya.
"Saya merasa itu bukan tempat yang pas buat saya, saya tidak merasa di rumah. Bukan untuk sesuatu yang khusus, tapi bukan bagaimana saya tinggal di rumah, yang merupakan budaya Arab, menjadi orang Maroko," kata Hakimi.
Ayah Hakimi adalah seorang penjual di jalanan Madrid. Sedangkan, ibunya bekerja sebagai pembersih rumah.
Hakimi direkrut oleh Real Madrid saat usianya tujuh tahun. Dia kemudian berhasil menembus tim utama Los Blancos. Selama bermain untuk klub Spanyol itu, dia sempat dipinjamkan ke Borussia Dortmund (Juli 2018-Juni 2020).
Setelah itu, dia pindah ke Inter Milan pada 1 September 2020. Di tim Serie A itu, dia memenangkan gelar juara Liga Italia. Hanya semusim di Inter, dia bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2021.
Achraf Hakimi yang menjadi andalan timnas Maroko di Piala Dunia 2022, saat ini bermain bersama Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe di PSG.
REUTERS, TRANSFERMARKT, FIFA