Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah perkenalan secara resmi di Camp Nou, Robert Lewandowski berhasil menunjukkan performa impresif saat Barcelona mengalahkan klub Meksiko, Pumas, di final Trofeo Joan Gamper, akhir pekan lalu. Ia berhasil mencetak gol pembuka dan memberikan dua assist pada pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 6-0 untuk Barca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemain timnas Polandia itu memberi dua assist untuk gol Pedri dan Ousmane Dembele pada babak pertama. Peran Lewandowski dalam tiga gol Barcelona menjadikannya sebagai penandatanganan sukses di bursa transfer musim panas ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia didatangkan Barcelona dari Bayern Munchen. Bersama Die Roten, penyerang berusia 33 tahun itu mencetak 344 gol dalam 375 penampilan dan telah menjadi salah satu penyerang paling mematikan di Eropa.
Bersama Barcelona, ia berusaha mengulang sukses serupa di La Liga. “Saya selalu ingin bermain di La Liga, tinggal di Spanyol dan melihat seperti apa kehidupan di sini. 12 tahun di Jerman adalah waktu yang lama, saya mencapai segalanya di sana. Saya bertanya pada diri sendiri, 'mengapa Anda tidak mencoba?',” kata Lewandowski kepada Diario Sport.
Lewandowski menjelaskan bahwa istrinya, Anna, berpengaruh besar dalam mengambil keputusan untuk datang ke Spanyol. “Jelas bahwa kita harus memutuskan semuanya bersama. Kami telah membicarakan kemungkinan ini selama berminggu-minggu. Kami tidak pernah menutup diri untuk babak baru, kami menginginkan tantangan baru."
"Kami tahu betapa cepat waktu berlalu dalam karier seorang atlet elite dan kami ingin melakukan sesuatu yang baru, sesuatu yang besar. Itu bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam tetapi proses pendewasaan,” ujar mantan pemain Borussia Dortmund tersebut.
Ia pun senang berada di Barcelona. “Saya merasa seperti anak kecil yang baru saja memasuki toko mainan. Apa yang saya rasakan di Barcelona sejauh ini adalah kebahagiaan dan motivasi untuk memulai babak baru ini. Di Munchen saya kehilangan tantangan baru. Saya memenangkan banyak gelar dan saya akui bahwa saya merasakannya dengan intensitas yang semakin berkurang. Saya membutuhkan tantangan lain, sebuah dorongan dan perubahan lingkungan.”
Foto resmi tim Bayern Munich untuk Bundesliga di Munich, Jerman, 9 Agustus 2014. Baris pertama dari kiri: Rafinha, Franck Ribery, Pepe Reina, Manuel Neuer, Tom Starke, Arjen Robben dan Philipp Lahm. Baris kedua dari kiri: David Alaba, Mitchell Weiser, Toni Tapalovic, Hermann Gerland, Pep Guardiola, Domenec Torrent, Mario Goetze dan Julien Green. Baris ketiga dari kirit: Claudio Pizarro, Pierre Hojbjerg, Sebastian Rode, Thomas Mueller, Juan Bernat, Thiago Alcantara danXherdan Shaqiri. Baris keempat dari kiri: Holger Badstuber, Jerome Boateng, Javier Martinez, Dante, Bastian Schweinsteiger dan Robert Lewandowski. AP/Matthias Schrader.
Lewandowski mengungkapkan bahwa kerja samanya dengan Pep Guardiola di Bayern Munchen secara tidak langsung memengaruhi keputusan untuk berlabuh di Camp Nou. “Filosofi dan gaya Guardiola dalam merawat dan mengelola tim seperti membawa Barcelona ke Bayern Munchen,” katanya.
Menurut Lewandowski, “Xavi Hernandez sangat mirip dengan Guardiola. Mereka bekerja bersama. Mereka berpikir tentang sepak bola dengan cara yang sama. Dengan mengingat itu, Barcelona adalah satu-satunya pilihan bagi saya. Itu adalah persiapan yang hebat. Saya tidak berbicara dengan Guardiola sebelum menandatangani kontrak."
“Tetapi ketika saya bersamanya di Bayern, itu seperti persiapan yang bagus untuk datang ke Barcelona suatu hari nanti. Semua staf adalah orang Spanyol dan ada delapan pemain Spanyol. Selama periode itu saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Thiago Alcantara dan Javi Martinez. Keduanya memberi selamat kepada saya ketika saya menandatangani kontrak dengan Barcelona,” kata Robert Lewandowski.
FOOTBALL ESPANA