Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjaga gawang nomor satu Inggris, Joe Hart, mengaku tak ada masalah dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Setelah 10 tahun membela City, Hart dibuang oleh Guardiola, yang baru ditarik dari Bayern Muenchen, pada Agustus 2016.
Hart kemudian bergabung dengan klub Italia, Torino. Posisinya sebagai kiper nomor satu di City diberikan kepada Claudio Bravo, yang direkrut dari Barcelona dan dianggap lebih cocok dengan gaya permainan Guardiola, yang juga mantan pemain dan pelatih Barca.
Dalam sebuah acara bincang-bincang The Premier League Show di saluran BBC Two, Hart mengaku tak ada masalah antara dirinya dengan Guardiola. Kiper berusia 29 tahun itu bisa memahami bila Guardiola menginginkan para pemain yang sesuai dengan gaya permainan yang ia terapkan.
"Saya tak termasuk dalam kategorinya dan tak masalah. Sebagai kiper, mana mungkin kita hanya bermain 10 menit seperti pemain cadangan lain. Saya selalu siap berjuang untuk mempertahankan posisi tapi bila tak mungkin menang, buat apa diteruskan, terutama melawan orang yang begitu berkuasa di Manchester City," jelas Hart.
"Saya tak ada masalah pribadi. Saya menghargai kejujurannya. Ia melakukan apa yang menurutnya benar. Ia tiak melakukannya untuk menghancurkan hidup saya. Ia hanya mengambil keputusan yang dianggapnya tepat dan saya pun harus pergi," tambahnya.
Kiprah Hart di Torino mengesankan sehingga klub tersebut berniat untuk meningkatkan statusnya dari pinjaman menjadi permanen. Di sisi lain, Hart juga ingin mematahkan stigma bahwa pemain Inggris tak cocok bermain di luar negeri dan selalu gagal.
"Bila ada pemain yang ingin bertanya pada saya soal bermain di Italia, saya hanya bisa mengatakan hal-hal yang positif. Rekan-rekan Italia saya selalu bertanya, kenapa tak ada pemain Inggris yang bermain di negeri itu. Sebabnya adalah para pemain Inggris berpikir mereka terlalu bagsu buat bermain di luar negeri," tutur Hart.
Ia juga mengakui masa depannya belum jelas. Keinginan untuk kembali ke Inggris tetap ada, tapi tak menjadi prioritas utamanya. yang lebih penting buatnya dalah bermain di tim yang benar-benar menginginkannya.
PIPIT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini