Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pingsan!" teriak seorang pria bertopeng dan berkostum hitam campur merah. Dan, pada saat bersamaan, tangannya memancarkan kilatan petir menggelegar. Lalu cahaya terang memudar. Tampak semua pengeroyoknya tergeletak. Tinggallah Si Pemetir tegak berdiri. Kita mengenal tokoh ini sebagai Gundala Putera Petir.Â
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo