Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DUA tahun lalu Devi, 31 tahun, bingung melihat anak pertamanya sering membenturkan kepala ke dinding. Anak laki-laki itu tidak mau bicara, padahal telah berumur dua setengah tahun dan kondisi tubuhnya sehat. Hasil pemeriksaan dokter di Batam—tempat dia tinggal ketika itu—menunjukkan gejala autisme ringan. “Saya dan suami sempat stres karena tidak tahu bagaimana cara menghadapinya,” kata Devi. Sampai akhirnya mereka memutuskan membawa sang anak ke tempat terapi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo