Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gelombang wacana tubuh dalam seni rupa kontemporer tampaknya masih menebar daya tarik tersendiri sampai hari ini. Di Barat, gerakan ini diawali oleh para perupa yang menggunakan medium tubuh mereka sendiri secara radikal pada perkembangan seni pertunjukan di akhir 1960-an. Tubuh dialami sebagai site berbagai pengalaman yang ekstensif, tidak lagi sebagai representasi, melainkan transformasi. Pengalaman akan kecemasan, kekerasan, kesakitan, bahkan kegilaan—dalam latar sosial tertentu—adalah obyek atau material bagi laboratorium ”seni tubuh”. Antonin Artaud, dramawan terkemuka, mengatakan: adegan pembunuhan dalam kondisi teatrikal akan melahirkan efek yang lebih mengerikan ketimbang peristiwa yang sebenarnya. Ada suatu kekuatan yang hidup dalam sebuah puisi, kata Artaud.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo