Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Grammy Awards, Seronok Madonna, dan Pesan Obama

Ini cerita yang tersisa dari ajang Grammy Awards 2015.

23 Februari 2015 | 04.09 WIB

Madonna berpose di karpet merah ajang GRAMMY ke-57 di Los Angeles, California, 8 Februari 2015. Jordan Strauss/Invision/AP
Perbesar
Madonna berpose di karpet merah ajang GRAMMY ke-57 di Los Angeles, California, 8 Februari 2015. Jordan Strauss/Invision/AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

BISNIS.COM, Jakarta - Ajang penghargaan Grammy Awards 2015 yang berlangsung di Los Angeles, California, sudah berakhir pada Ahad malam waktu setempat, 8 Februari 2015. Selain glamornya para selebriti yang datang serta para artis yang meraih penghargaan, ada dua hal lain yang menonjol pada ajang ini.

Pertama, ulah kontroversial Madonna. Ketika berjalan di atas karpet merah, Madonna tiba-tiba saja memamerkan bagian bokongnya.

Madonna memakai busana yang terinspirasi gaya matador. Dia memakai bustier warna hitam yang dihiasi manik-manik, dengan bagian bawah berbentuk rok mini.

Saat berjalan di atas karpet merah, Madonna tiba-tiba mengangkat roknya. Bagian bokongnya pun tertangkap kamera.

Madonna terlihat memakai celana dalam mini warna hitam yang berbentuk tidak biasa. Sebab, bagian bawahnya justru membuat bokong Madonna jadi tampak lebih kencang.

Kostum matador Madonna ini juga serupa dengan kostum yang dipakainya saat tampil dalam ajang tersebut. Madonna menyanyikan Living for Love yang diambil dari album terbarunya, Rebel Heart, diiringi para penari latar yang memakai topeng banteng. Sedangkan Madonna berperan sebagai matador. 

Hal kedua yang layak digarisbawahi adalah pesan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam ajang itu. Ia memang tak datang langsung dan hanya menyampaikan pesan lewat video. Namun pesannya itu penting karena berisi ajakan untuk melawan kejahatan kelamin lewat kampanye "It's On Us".

"Itu bukan hal yang dapat diterima dan harus dihentikan," kata Obama dalam video. Obama juga mengajak para musikus pada ajang Grammy untuk mengajak penggemar mereka bergabung dalam kampanye "It's On Us".

Obama melihat para selebritas memiliki kekuatan besar. "Artis punya kekuatan unik untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku, dan membuat kita semua membicarakan hal yang penting," katanya. 

Obama melanjutkan, masyarakat punya tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan di mana kekerasan tidak diperbolehkan. "Semua kendali ada pada kita, untuk membuat budaya di mana kekerasan tidak ditoleransi, di mana para korban didukung, dan generasi muda—pria dan wanita—dapat mengembangkan bakat dan menggapai mimpi mereka sejauh mungkin," ujarnya.

USWEEKLY | HOLLYWWODLIFE | ANTARA | ANDHINA W. | MIA C. (BISNIS.COM)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus