Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia membayangkan sebuah kerusuhan mahahebat. Di stadion itu, para hooligan turun ke lapangan. Bendera telah dikibar-kibarkan, tanda victory diacungkan. Mereka tak peduli polisi-polisi antihuru-hara mengepung. Bila kesebelasan mereka kalah, kota akan hancur, stadion dibakar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo