Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Studi mengenai politik Islam di era demokrasi sudah menjadi sesuatu yang umum. Tapi belum banyak ilmuwan yang menulis dan menganalisis bagaimana politik Islam diartikulasikan dan dimobilisasi ke dalam suatu pertarungan politik konkret. Dengan melampaui pendekatan institusionalis ataupun pendekatan pluralis-normatif yang selama ini dominan, Vedi R. Hadiz, guru besar The University of Melbourne, Australia, menyajikan suatu pandangan inovatif mengenai politik Islam. Vedi mengundang kita memahami politik Islam sebagai kerangka perjuangan hegemonik. Ia berhasil menggunakan konsep filsafat politik yang dikenalkan terutama oleh Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe, yakni populisme.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo