Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Masih lekat dalam ingatan Ibrahim Isa, 80 tahun, saat ia harus melatih puluhan mantan bandit jebolan Nusakambangan untuk direkrut menjadi anggota Penyelidik Militer Chusus di Yogyakarta. Pasukan khusus ini dikomandani Zulkifli Lubis, yang dikenal sebagai pendiri badan intelijen Indonesia. Pelibatan bandit bandit itu sangat menguntungkan. ”Karena mereka pemberani dan punya nyali tempur yang baik,” kata Isa, mantan Sekretaris Jenderal Organisasi Setiakawan Asia Afrika yang kini menetap di Amsterdam, Belanda.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo