Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEORANG laki-laki dengan rambut setengah kribo (Djarot B. Darsono) di panggung Teater Salihara terus-menerus menarik tali rafia yang menjulur dari atas. Tubuhnya statis. Hanya tangannya yang bergerak repetitif. Mulutnya menggumamkan kata-kata seperti merapal mantra. Di depannya, enam penari berkebaya model kutubaru menari. Ekspresi mereka tanpa senyum. Lelaki itu hanya melihat mereka. Melihat tanpa menghampiri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo