Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peluh mengucur deras dari dahinya. Berbutir butir menetes ke telinga, jatuh ke leher, lalu meresap ke kostum ketat warna cokelat gelap. Kostum terusan mirip seragam Power Rangers itu khas, ada tonjolan di bagian bahu. Bersama enam penyanyi latar dengan pakaian warna militer padang pasir kecokelatan, ia mampu menjadikan panggung demikian energetik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo