Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inilah wilayah lowong dalam perfilman Indonesia kontemporer: komedi hitam. Sebuah genre yang paling pelik dan luar biasa susah. Maklum, urat lucu penonton Indonesia berbeda-beda. Di masa lalu, pasangan sutradara Nyak Abbas Akup atau penulis skenario Asrul Sani, yang mampu membuat penonton menertawakan kebodohannya sendiri, serta aktor Deddy Mizwar setia mengisi kawasan lowong itu. Kini Deddy Mizwar, aktor-sutradara peraih empat Piala Citra dan dua Piala Vidya (untuk sinetron), ingin menghidupkan lagi semangat itu melalui film Ketika. Kepada Akmal Nasery Basral dari Tempo, Deddy bercerita.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo