Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok musik The Chainsmokers pada akhir pekan ini akan tampil di Indonesia. Meski pernah mencetak prestasi, hal itu tak menghindarkan The Chainsmokers mendapat banyak kritik terhadap karya mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengusung genre pop-EDM (electronic dance music), tak sedikit yang mengecam kualitas karya mereka.
Album studio pertama mereka, Memories... Do Not Open (2017), tak disukai kritikus. The Chainsmokers dituding tak punya kreativitas dan hanya mengulang ide lagu cinta yang sama.
Belum lagi kritik dari netizen yang merasa karya mereka tak pantas masuk kategori EDM.
The Chainsmokers lantas merilis Sick Boy, yang merupakan curahan hati tentang kritik dan kecaman terhadap mereka di media sosial.
“Setiap orang punya platform untuk memuntahkan pendapat mereka, lalu Anda harus memutuskan apakah Anda akan mendengarkan mereka dan membiarkan mereka mempengaruhi Anda. Kami ingin orang berpikir tentang cara mereka berinteraksi dengan satu sama lain di media sosial dan memahami bahwa mereka tidak harus menelan (apa pun) yang mereka lihat,” kata salah satu personel The Chainsmokers, Andrew.
TABLOIDBINTANG.COM