Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan mimik muak, Tiberias, pangeran dari Tripoli itu, menghentak kudanya menjauhi Yerusalem. "Mulanya kupikir kita perang demi Tuhan, ternyata demi tanah dan kekayaan…. Aku malu…." Ia undur, meninggalkan sendiri Balian, pangeran Ibelin yang memandang hamparan mayat pasukan Salib diserbu ribuan gagak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo