TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pembina Partai Demokrat berbeda sikap soal ultimatum untuk ketua umum partai itu, Anas Urbanigrum. Anggota Dewan Pembina Demokrat, Syarief Hassan, menyangkal kabar bahwa Anas diberi ultimatum selama tiga bulan untuk memperbaiki citra partai itu.
"Tidak ada (ultimatum). Itu rumor, bukan begitu. Arahan Ketua Dewan Pembina seluruh kader komit kerja lebih baik, lebih keras," kata Syarief di sela-sela Pameran Pangan di JCC, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2012.
Meski demikian, menurut Syarief, semua kader termasuk Anas harus gamblang menjelaskan jika ada tudingan-tudingan. "Istilahnya kita hargai asas praduga tak bersalah," kata Syarif. "Itu jelas sekali arahan Presiden."
Menurut Syarief, selama ini penjelasan Anas soal kasus-kasus yang membelitnya belum gamblang. Kendati Anas sering memberi keterangan, publik belum mendapat kejelasan dan ketegasan soal bersalah atau tidaknya Ketua Umum Partai Demokrat itu. "Itu mungkin karena pembawaan Anas yang cenderung santun, tidak ceplas-ceplos," kata Syarief yang juga Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Berbeda dengan Syarief, anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman sebelumnya menyatakan Dewan Pembina yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono telah mengultimatum Anas agar mengembalikan elektabilitas partai menjadi 20 persen dalam tiga bulan ke depan.
"Kalau (elektabilitas partai) menyentuh angka 10 persen, tak perlu menunggu proses hukum (ditetapkan sebagai tersangka), kami akan mengambil sikap," kata Hayono di gedung DPR, Jakarta, Senin, 6 Februari 2012. "Angka 10 persen adalah angka psikologis yang tak bisa ditoleransi," katanya.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia, seandainya tahun ini digelar pemilihan umum, Demokrat berada pada posisi ketiga dengan suara 13,7 persen setelah Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Citra Demokrat terjun bebas terjadi dalam setahun terakhir. Sebelumnya, posisi elektabilitas Demokrat di atas 50 persen. "Kalau pimpinan pusat membiarkan terus, tak bertanggung jawab namanya," ujar Hayono yang juga anggota Dewan Kehormatan Demokrat.
ARYANI KRISTANT
Berita lain:
Anas Diultimatum 3 Bulan
Tim Demokrat Simpan Rahasia Angie-Anas
Angie Ternyata Pemegang Kartu Bos Besar
Duduk di Sebelah Anas, Mahfud Sindir Politikus Partai Busuk
Di Yogya, Anas 'Ditembak': Nopo Leres Mas Anas Korupsi?
Janji Anas: "Jika Terlibat, Saya Tak Berpolitik Lagi"
Keluarga Ternyata Siap Jika Angie Ditahan KPK
Angie Resmi Nonaktif dari Demokrat
Apa Sesungguhnya Ultimatum SBY ke Anas?