TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum DPR, Muhammad Nasir, mengaku tak terlibat dalam Grup Permai, perusahaan milik tersangka kasus suap Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Muhammad Nazaruddin. Menurut dia, kedekatannya dan Nazar hanya sebagai seorang saudara. "Kalau soal itu, saya tidak tahu-menahu," kata Nasir kepada Tempo, Jumat, 10 Februari 2012.
Menurut Nasir, sejauh ini dia hanya berurusan dengan Nazar sebagai saudara kandung. Nasir menampik adanya upaya dia bertemu dengan Nazar untuk membahas dan konsolidasi penyelesaian kasus hukum yang membelit Nazar. "Itu (soal hukum) semua diserahkan pada pengacara, silakan tanya pengacara," kata Nasir.
Keterangan ini berbeda dengan data yang dimiliki Tempo. Berdasarkan dokumen itu, Muhammad Nasir merupakan salah seorang pengurus inti dalam Grup Permai. Namanya bahkan tercantum sebagai direksi Grup Permai. Sebagai direksi, tentunya ia terlibat dalam penggarapan proyek-proyek yang dikelola Grup Permai. Begitu dikonfirmasi soal ini, Nasir langsung diam. "Kalau soal itu, tanyakan dengan pengacara. Saya enggak mau bahas itu," ujar Nasir.
Nasir juga membantah ikut bersama-sama Nazar mengelola Grup Permai. "Saya enggak ada urusan. Saya tidak mau bahas itu," ujarnya. Nasir mengaku punya usaha sendiri dan tidak berkaitan dengan Grup Permai, seperti berkebun. "Saya kan juga punya urusan sendiri," ujarnya.
Di sisi lain, dia mengaku tidak keberatan jika dipanggil oleh KPK untuk memberi keterangan. "Insya Allah, selama ini tidak ada kaitannya dan saya tidak khawatir."
Mengenai reaksinya jika ditetapkan sebagai tersangka kegiatan Grup Permai dalam kasus suap pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, Nasir hanya tersenyum. Dia sekali lagi menampik tidak terlibat dalam Grup Permai. "Itu tidak mungkin, dan saya lebih baik diam," ujarnya.
IRA GUSLINA
Berita Terkait
Nasir Ketemu Nazaruddin, Petugas LP Diinterogasi
M. Nasir Bisa Jadi Saksi Kasus Istri Nazaruddin
Menteri Amir: Nasir Tak Punya Kartu Khusus
Apa Peran Nasir dalam Kasus Nazar?
Temui Nazar di Penjara, Nasir Terancam Sanksi
Tertangkap Basah, Pertemuan Rahasia Nazar-Nasir