TEMPO.CO, Jakarta - Seniman teater Jajang C Noer, 60 tahun, mengaku geram dengan ulah Front Pembela Islam (FPI). "Saya tidak suka FPI," katanya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 15 Februari 2012.
Tindakan yang dilakukan FPI, menurut Jajang, harus segera ditindaklanjuti. "Pemerintah harus tegas melarang FPI menghakimi masyarakat," katanya. "Kalau mau perang, pergi sana ke Irak dan Afganistan," ujarnya.
Karena kesal dengan aksi FPI, kemarin, Selasa, 14 Februari 2012, ia memutuskan ikut aksi damai "Indonesia tanpa FPI" di Bundaran HI, Jakarta. Ia pergi kesana seorang diri. "Saya lihat ajakannya dari jejaring sosial Twitter," kata istri alm Arifin C. Noer ini.
Awalnya ia mengajak teman-temannya bergabung. Sayangnya, kebanyakan berhalangan ikut. "Mungkin takut dengan FPI," katanya.
Ia berharap FPI sebagai organisasi massa tidak menghakimi masyarakat dengan jalan kekerasan. "Melakukan razia miras, tempat bilyar, atau klub jangan pakai kekerasan."
Sebelumnya, juru bicara FPI Munarman mengatakan FPI tidak peduli dengan gerakan "Indonesia tanpa FPI". “Sebodo amat! Emang ngaruh?” kata Munarman kepada Isma Savitri dari Tempo, Selasa, 14 Februari 2012.
ANANDA PUTRI
Berita Terkait:
Hari Ini, Aktivis Gelar Aksi "Indonesia Tanpa FPI"
Presiden SBY: Mestinya FPI Bertanya Kenapa Ditolak
Mendagri Kaji Kemungkinan Pembekuan FPI
Meski Didesak FPI, Kapolda Kalteng Tak Dicopot
Setara: FPI Ditolak Bukti Masyarakat Kecewa
Rizieq dan FPI Laporkan Teras Narang ke Polisi
Rizieq Desak Kapolri Copot Kapola Kalteng
FPI Ngotot Buka Perwakilan Kalimantan Tengah
Kapolda Kalteng: Tuduhan FPI Itu Fitnah
FPI: Itu Bukan Suku Dayak, Tapi Preman Anarkis
Taufiq Kiemas Minta FPI Hormati Kearifan Lokal Dayak