TEMPO.CO, BANDA ACEH - Peringatan tsunami yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaksa masyarakat melakukan evakuasi. Meski sirene tak berbunyi, masyarakat memadati jalur evakuasi dan mencari daerah ketinggian dengan tertib.
Menurut pengamatan wartawan Tempo, Mustafa Silalahi, yang sedang berada di Banda Aceh, masyarakat memadati Simpang Besar, Jalan Surabaya, Banda Aceh, untuk bergeser ke tempat aman. Di daerah yang terletak 5 kilometer dari tepi pantai ini mereka dipandu oleh puluhan polisi untuk menyelamatkan diri.
Masyarakat sendiri mendapatkan informasi bahwa tsunami datang satu jam setelah gempa 8,7 skala Richter terjadi Rabu, 11 April 2012, pukul 15:38 WIB. Gelombang evakuasi warga dari pantai terus melewati kawasan yang kini dipadati manusia ini. Berbagai kendaraan dari arah pantai masih datang menuju arah pegunungan.
Sayangnya, proses evakuasi tak dibantu oleh petugas khusus. Pun sirene yang dioperasikan sejak 2009 tak berbunyi.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan sumber gempa 8,7 skala Richter yang mengguncang pantai barat Sumatera bukan bersumber dari daerah akumulasi gempa yang diperkirakan memicu megathrust. Gempa berasal dari fracture yang memanjang dari utara-selatan.
MUSTAFA SILALAHI | ANTON WILLIAM
Berita terkait
Aceh Bantah Isu Air Pasang
Gempa, Susi Air Bisa Mendarat di Simeulue
BMKG Ralat Kekuatan Gempa Aceh
Gempa Aceh, Marzuki Alie Minta Anggota DPR Berdoa
BMKG Medan Imbau Warga Pantai Barat Waspada
Gempa Aceh, SBY: Semua 'Under Control'
Isu Tsunami, Warga Pesisir Lari ke Arah Gunung