TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Sekretaris Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat, Munadi Herlambang, menyatakan tidak tahu keterlibatan Athiyyah Laila, istri Anas Urbaningrum, dalam kasus dugaan korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, di Bukit Hambalang, Bogor. Proyek senilai Rp 1,2 triliun itu digarap oleh perusahaan yang pernah dimiliki Athiyyah, PT Dutasari Citralaras, pada 2010.
“Setahu saya, Athiyyah keluar dari Dutasari sejak awal 2009,” kata Munadi kepada Tempo Senin 07 Mei 2012 kemarin.
Munadi membantah tudingan terlibat dalam kasus dugaan korupsi Hambalang. Dia mengakui pernah terlibat dalam PT Dutasari saat diajak Machfud Suroso, pemegang mayoritas saham PT Dutasari--senilai 2.200 saham--untuk bergabung pada 2008. Saat itu, kata Munadi, Dutasari berencana membangun hotel kelas melati, tapi batal. “Karena rencana pembangunan hotel kelas melati urung, pada 2009 saya pun keluar dari Dutasari. Untuk jelasnya, silakan tanya ke Pak Machfud Suroso,” ucap Munadi.
PT Dutasari Citralaras adalah perusahaan yang menjadi subkontraktor PT Adhi Karya dalam proyek Hambalang. Dalam akta notaris perusahaan itu, pada saham PT Dutasari tercantum nama Munadi Herlambang, Machfud Suroso, dan Athiyyah Laila, istri Anas Urbaningrum. Tapi Anas dan istrinya membantah terlibat dalam proyek ini.
Keterlibatan Anas dalam proyek ini diungkap oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Menurut Nazar, ada dana proyek Hambalang yang mengalir ke kantong Anas. Duit itu lantas digunakan Anas untuk memenangkan pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.
Sejak terbelit kasus ini, kantor Dutasari di kompleks ruko Plaza 3 Pondok Indah, Jakarta Selatan, terlihat sepi. Sebelumnya, seorang penjaga kantor mengatakan jajaran manajemen Dutasari jarang masuk kantor. "Kalau di kantor, biasanya sebentar saja. Itu pun seminggu sekali datangnya, " kata penjaga yang enggan disebutkan identitasnya. Di luar ruko berlantai tiga itu terlihat sebuah kendaraan pikap yang mengangkut bahan bangunan seperti cat yang tengah parkir.
FEBRIYAN | ENI SAENI
Berita Terkait
Marzuki: Koruptor Bisa dari ICMI, HMI, UI, UGM
Kronologi Penyerangan urnalis Peliput FPI
Begini Rumpian Angie dan Rosa di Tahanan
Pemerintah Jangan Kalah oleh Preman Berjubah
Dhana dan Gayus Diduga Bersekongkol
Dua Pekan Dibui, Angie Pilih Ngumpet di Sel
Jemaat Filadelfia Ibadah Mirip Pedagang Kaki Lima
Polisi Bantah Membiarkan Konflik Rumah Ibadah
Politisi Demokrat Tertangkap Saat Main Judi