TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng membantah kabar pendahulunya, Adhyaksa Dault, tidak merekomendasikan Hambalang sebagai lahan pembangunan sport center.
"Seingat saya, tidak pernah ada rekomendasi dari Pak Adhyaksa melarang pembangunan sport center di Hambalang," kata Andi ketika ditemui di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senin, 28 Mei 2012.
Andi melanjutkan, kalau betul Adhyaksa melarang pembangunan sport center, hal itu seharusnya diberitahukan kepada dia saat serah-terima jabatan. Namun, kata Andi, pada kenyataannya, rekomendasi itu tidak pernah ada. (Baca: Hambalang Tak Cocok Jadi Kompleks Olahraga)
Menurut Andi, Menpora sebelumnya tidak pernah melarang dia untuk melanjutkan proyek sport center di Hambalang. Ia mengatakan proyek sport center itu diperbolehkan berlanjut terus hingga kemudian terjadi peristiwa amblesnya bangunan di Zona 3 Hambalang Sport Center. "Lah, saat saya sudah jadi menteri saja, di sana (Hambalang) sudah ada masjid, jalan aspal, lapangan bola, dan sejumlah bangunan," ujar Andi.
Terkait pernyataan Adhyaksa bahwa Hambalang sesungguhnya disiapkan sebagai lahan sekolah olahraga, Andi mengakuinya. Namun, kata Andi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara Hambalang jadi sport center ataupun sekolah olahraga. Pasalnya, dijadikan sport center pun, Hambalang juga masih bisa difungsikan jadi sekolah olahraga. (Baca: Hambalang Ambles, Menteri Andi Dituding Cuci Tangan)
Seperti diberitakan, dua bangunan di proyek pusat olahraga senilai Rp 1,2 triliun di Hambalang, Sentul, Jawa Barat, ambruk. Dua bangunan itu adalah lapangan indoor dan powerhouse yang berada di Zona 3 lahan seluas 31,2 hektare tersebut.
ISTMAN MP
Berita terkait
Adhyaksa: Menpora Sembunyi Tangan di Hambalang
BPK Akan Audit Kerusakan Gedung di Hambalang
Hambalang Ambles, Menteri Andi Dituding Cuci Tangan
Tim Ahli Turun Evaluasi Amblesnya Proyek Hambalang
Penanggung jawab Hambalang Terancam Pidana
Penanggung Jawab Proyek Hambalang Terancam Penjara