TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan pengurus DPP Partai Demokrat mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi pagi ini, Rabu, 27 Juni 2012 untuk memberi dukungan moral kepada ketua umumnya, Anas Urbaningrum.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Andi Nurpati datang lebih awal. Kemudian menyusul Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR Saan Mustofa, Ketua DPP Demokrat I Gede Pasek, dan beberapa orang kader. Berikutnya datang Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Deni Kailimang dan Patra M. Zen. Ada juga belasan orang dari Barisan Muda Demokrat.
"Kedatangan pengurus DPP Partai Demokrat di KPK ini adalah dalam rangka memberikan support kepada Anas karena beliau akan menghargai proses hukum di KPK," kata Nurpati.
KPK memeriksa Anas dalam penyelidikan proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor Jawa Barat. Dalam proyek berbiaya Rp 1,2 triliun ini, nama Anas disebut-sebut terlibat. Mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin mengungkapkan peran Anas sejak perencanaan proyek Hambalang pada akhir 2009 sampai penentuan pemenang tender proyek, yakni PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya.
Jejak Anas juga tercium dari perusahaan subkontrak proyek Hambalang. Istri Anas, Athiyyah Laila, diketahui memiliki saham di PT Dutasari Citralaras, peusahaan yang ditunjuk sebagai salah satu dari 17 subkontraktor proyek. Perusahaan itu ditunjuk untuk mengerjakan bidang mekanikal dan elektrikal dengan anggaran mencapai Rp 300 miliar. Athiyyah pun telah diperiksa KPK.
Anas kepada wartawan berujar akan menjelaskan kepada KPK semua yang diketahuinya. "Agar tidak menimbulkan syak wasangka," kata Anas. Dia juga mengatakan menghargai pemanggilan dari KPK tersebut.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
Butet: Terbukti pun, Anas Tak Bakal Digantung
KPK Berharap Anas Datang
Demokrat Minta KPK Tuntaskan Kasus Hambalang
Abraham Samad: Anas Harus Kooperatif
Anas Mungkin Tak Akan Datang ke KPK