TEMPO.CO, Jakarta - Baru dua pekan Ramadan, terjadi 18 kali kebakaran di Jakarta Barat. Dalam sepekan terakhir saja, di wilayah ini sudah terjadi 11 kali kebakaran. Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat, Sutarno, mengatakan tingginya frekuensi kebakaran itu karena konsentrasi masyarakat berkurang akibat berpuasa. "Lemes. Mereka jadi lupa. Misalnya saat menghangatkan sayur lupa, malah ditinggal begitu saja," kata Sutarno saat dihubungi, Rabu, 8 Agustus 2012.
Selain alpa akibat kurang konsentrasi, kebakaran juga diakibatkan oleh musim kering. Panasnya cuaca membuat benda jadi mudah terbakar. Selain itu, kata dia, kebiasaan masyarakat yang lebih memilih menggunakan barang-barang murah seperti kabel dan alat elektronik juga menjadi salah satu pemicu.
Menurut Sutarno, penggunaan barang-barang murah, terlebih barang elektronik, dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kerapuhan. "Banyak kabel-kabel patah yang akhirnya terbakar," ujar dia.
Sutarno mengatakan untuk mengatasi masalah ini masyarakat perlu diberi penyuluhan untuk menambah wawasan. Penyuluhan ini sebaiknya tak hanya dilakukan oleh dinasnya. "Instansi terkait seperti lingkungan dan kelurahan juga perlu memberi penyuluhan," katanya.
Selain pencegahan, pihaknya juga berusaha melakukan upaya penanggulangan jika terjadi kebakaran. Sutarno mengatakan petugas pemadam kebakaran selalu sigap bila masyarakat melaporkan adanya kebakaran. "Begitu ditelepon kami langsung ngeng (berangkat)," katanya.
Budi, salah satu korban kebakaran Krendang, Tambora, Jakarta Barat, mengatakan saat api mulai melahap pemukimannya, Rabu pagi, 8 Agustus 2012, mobil pemadam kebakaran langsung berdatangan. "Tidak lama, persediaan airnya juga banyak. Begitu yang satu habis, langsung diganti yang lain," ujar dia.
Namun, kata Suhartono, penanganan kebakaran sering terlambat akibat masyarakat telat memberitahukan adanya kebakaran kepada dinas. Penyebabnya, karena mereka tak tahu bahwa untuk mendatangkan pemadam kebakaran harus menghubungi petugas pemadam lebih dulu. "Tidak menyimpan nomor telepon pemadam kebakaran," ujar Sutarno.
NUR ALFIYAH
Berita lain:
Pengemudi Xenia Maut: Saya Bukan Monster
Petugas Kebersihan ini Curi 371 Ponsel
Gugatan Tersangka Pembunuh Mahasiswa UIN Ditolak
Kasus Ekstasi, WN Malaysia Dituntut Hukuman Mati
Saksi Tak Datang, Sidang Afriyani Batal
Hari Ini Saatnya Afriyani Membela Diri