TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang sidang perdananya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis, 6 September 2012, Angelina Sondakh, tersangka kasus dugaan suap pembahasan anggaran Wisma Atlet dan pengadaan alat laboratorium di 17 perguruan tinggi negeri, menerima kunjungan ibu kandungnya, Kartini Dotulong.
“Kedatangan ibu kandung Angie memang untuk mempersiapkan segala keperluan untuk sidang besok,” ujar kuasa hukum Angie, Teuku Nasrullah, saat dihubungi oleh Tempo, Rabu, 5 September 2012.
Nasrullah yang kini sedang berada di Aceh mengatakan kliennya itu sudah siap menghadapi sidang perdana. "Angie bilang siap dan harus siap," ujar Nasrullah.
Mantan Puteri Indonesia itu mengaku sudah menyiapkan dirinya dengan melakukan salat tahajud, berdoa, berzikir, dan mengaji. “Agar diberi kekuatan dalam menghadapi persidangan,” ujar Nasrullah menirukan perkataan kliennya. Nasrullah mengaku tak bisa lagi berkomentar saat Angie menyatakan diri sudah siap menghadapi sidang. “Mulut saya selalu terkunci kalau dia (Angie) sudah bilang begitu,” kata Nasrullah.
Sidang perdana mantan Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat ini akan digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 7 September 2012. Angie, sapaan Angelina Sondakh, menjadi tersangka kasus suap pembahasan anggaran pengadaan alat laboratorium di 17 perguruan tinggi negeri di Kementerian Pendidikan serta pembangunan Wisma Atlet SEA Games Palembang di Kementerian Pemuda dan Olahraga. KPK menduga Angie telah menerima suap Rp 6 miliar.
Rasuah terhadap Angie ini terungkap dari pengembangan kasus suap Wisma Atlet. Terpidana Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang, mengatakan pernah berhubungan melalui pesan Blackberry dengan Angie. Isi percakapan tersebut membahas berbagai proyek di perguruan tinggi. Namun Angie membantahnya. Dia bahkan mengaku tidak memiliki Blackberry saat itu.
Rosa, yang akan bersaksi untuk Angie dalam kasus Wisma Atlet, pernah menyatakan pada 22 Juni 2010, Angie pernah meminta jatah “apel Malang” dan “apel Washington” melalui pesan BlackBerry. Apel Malang, kata Rosa, merujuk pada uang dalam kurs rupiah, sedangkan apel Washington berarti uang dengan kurs dolar.
Dia juga membeberkan identitas Ketua Besar. “Ketua Besar itu Mirwan Amir dan Bos Besar itu Anas Urbaningrum,” kata Rosa dalam sidang 16 Januari 2012 lalu.
SUBKHAN
Berita terpopuler lainnya:
Membaca Utuh Kuliah Twitter Advokat Korup
Ronaldo Girang Ditengok Sang Junior
Dua Juta Avatar Mendiang Munir di Twitter
Suzuki SX4 2013 Dibanderol Mulai Rp 181 juta
Di Beijing, Hillary "Diingatkan" Para Pejabat Cina
Kata Roy Suryo Soal Baku Tembak di Solo
Polisi Usir Pendukung John Kei di PN Jakarta Pusat
Miranda Goeltom Yakin Bebas
Menjenguk Tahanan, Malah Ikut Ditahan
''Tidak Ada Pembunuhan yang Suci''