TEMPO.CO, Banyuwangi - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono hari ini, Kamis, 20 September 2012, meresmikan pembukaan rute penerbangan Wings Air Surabaya-Banyuwangi.
Acara peresmian ditandai dengan penerbangan perdana pesawat ATR 72-500 milik Wings Air dari Bandar Udara Juanda Surabaya ke Bandara Banyuwangi, Jawa Timur. Rombongan mendarat di Bandara Banyuwangi sekitar pukul 10.45.
Wings Air dijadwalkan terbang setiap hari dari Surabaya pukul 09.30 dan dari Banyuwangi pukul 10.45.
Direktur Operasional PT Wings Air Redy Irawan mengatakan, untuk tahap selanjutnya, Wings Air akan menyiapkan dua hingga tiga pesawat untuk menghubungkan Banyuwangi dengan provinsi atau kabupaten lain. "Nantinya, dalam waktu satu jam, kita bisa mencapai Sabang hingga Merauke," katanya.
Pesawat ATR 72-500 berkapasitas 72 tempat duduk. Pesawat tersebut buatan Avions de Transport Regional Prancis pada 2010. Kecepatan jelajahnya mencapai 511 kilometer per jam dan efektif dipakai untuk rute-rute jarak dekat.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap, dengan adanya penerbangan Wings Air, masyarakat Banyuwangi memiliki alternatif transportasi. "Image kalau Banyuwangi itu jauh, tidak lagi ada dengan adanya penerbangan," ujarnya.
Jarak tempuh Banyuwangi-Surabaya bila menggunakan transportasi darat mencapai tujuh jam. Namun, dengan penerbangan, waktu tempuhnya hanya 45 menit.
Berdasarkan data Tempo, kegiatan penerbangan komersial di Bandara Banyuwangi resmi beroperasi pada 29 Desember 2010. Maskapai pertama adalah PT Sky Aviation dengan pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas sembilan kursi, kemudian Fokker-50. Namun, akhirnya PT Sky memutuskan menutup rute Banyuwangi pada Oktober 2011.
PT Merpati Airlines membuka rute Surabaya-Banyuwangi pada Agustus 2011 menggunakan pesawat MA-60 dengan kapasitas 48 kursi. Saat ini, Merpati melayani penerbangan dari Surabaya pukul 13.40 dan dari Banyuwangi pukul 15.00.
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Tarif Batas Atas Pesawat Akan Ditinjau
Perseteruan Cina-Jepang, Peluang Untuk Indonesia
Saham BTEL Jatuh ke Level Terendahnya
Jelang Pilkada DKI, Rupiah Melemah ke 9.500
Obligasi UKM Bisa Jadi Tulang Punggung Ekonomi