TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memangkas anggaran belanja sebesar Rp 1,49 triliun. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2013, pemerintah akan memangkas belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 24,6 triliun untuk menambal defisit anggaran.
“Kami akan mengamankan belanja modal karena itu strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk itu yang dikorbankan adalah belanja rutin, belanja barang, rapat-rapat dan studi-studi,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karyo ketika ditemui di sela Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi Energi DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2013 malam.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pihaknya akan memangkas biaya dari program-program sampingan dan biaya perjalanan dinas. Program-program unggulan seperti konversi bahan bakar minyak ke gas tidak akan diganggu.
“Saya belum tahu mana saja yang dipangkas, tapi kalau dipangkas jangan sampai program unggulan diganggu,” katanya.
Waryono menambahkan pada tahun anggaran 2013, Kementerian Energi mendapat anggaran sebesar Rp 18,8 triliun. Dari jumlah tersebut, 71 persen menurutnya adalah untuk belanja modal. “Kementerian kami belanja modal 71 persen, ini menunjukkan kami sangat peduli dengan infrastruktur. Sementara kementerian lain belanja modalnya baru sekitar 29 persen,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian akan memangkas anggaran pengadaan converter kit untuk program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Anggaran yang semula Rp 206 miliar dipangkas menjadi Rp 106,5 miliar untuk penghematan anggaran tahun ini.
Pemerintah memperkirakan defisit anggaran tahun ini bakal membengkak menjadi Rp 236 triliun dari produk domestik bruto (PDB). Sebelumnya, defisit anggaran dipatok sebesar 1,6 persen atau Rp 153 triliun.
BERNADETTE CHRISTINA
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha Fathanah
Baca juga:
Dahlan Iskan Berhentikan Dirut Pelni
Orang Indonesia Borong Apartemen di Australia
DKI Diberi Hibah Rusunawa Senilai Rp 191,57 M
DPR Sepakat Nilai Tukar Menjadi Rp 9.600 per US$