TEMPO.CO, Jakarta - Andi Zulkarnain Mallarangeng alias Choel Mallarangeng kembali menegaskan, duit yang pernah dia terima dari Komisaris PT Global Daya Manunggal, Herman Prananto, senilai Rp 2 miliar pada 2010 tidak berkaitan dengan proyek pembangunan gedung olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor.
"(Pemberian duit) itu antara pengusaha dan pengusaha," kata Choel di depan gerbang kantor KPK, Kamis, 18 Juli 2013. Choel menegaskan, meski dia adik kandung eks Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, penerimaan duit itu tidak masalah. "Inget, ya, saya pengusaha, bukan pejabat negara."
PT Global adalah satu dari sekian banyak subkontraktor dari konsorsium PT Adhi Karya-Wijaya Karya dalam mengelola proyek Hambalang. Nama perusahaan ini mencuat setelah mantan Sekretaris Kementerian Olahraga, Wafid Muharam, mengaku pernah disambangi utusan Global, Nanny Ruslie, yang memohon menjadi subkontraktor Hambalang.
Choel dikabarkan pernah mengirim pesan pendek kepada Wafid. "Pak Wafid sudah bertemu Pak Herman?" Kemudian dijawab Wafid dengan kata "sudah". Akhirnya, Global mendapat dua paket pekerjaan senilai Rp 139,9 miliar. Pada 11 Januari, Global mendapat kontrak kedua senilai Rp 2,4 miliar. Namun, Choel sejak awal membantah adanya percakapan ini.
Hingga kini pemberian duit ke Choel itu masih misteri. Komisaris Global, Herman, seusai diperiksa KPK Februari lalu hanya menyatakan pemberian duit terkait dengan bisnisnya. Choel yang diminta menjelaskan asal muasal duit itu tetap bungkam. Ia membantah duit itu komisi pengurusan proyek Hambalang, "Saya tidak pernah bicarakan soal itu dan tidak terkait itu."
TRI SUHARMAN
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
Menteri Djoko: Jalur Pantura Kelebihan Beban
Ini Musabab Rusaknya Jalan Pantura
Jalur Cileunyi-Cirebon Rusak dan Rawan Kecelakaan
Anomali Cuaca Menghambat Perbaikan Jalur Pantura