TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN mengatakan siap mendukung para pengusaha tambang dalam hal kesiapan pasokan listrik untuk kebutuhan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter). Juru bicara PLN, Adi Supriono, meminta para pengusaha untuk berkoordinasi dengan PLN setempat untuk menyampaikan keluhan maupun melihat kesiapan pasokan listrik yang ada.
"Untuk para penambang bisa menghubungi PLN setempat untuk memastikan kesiapannya," katanya ketika dihubungi Tempo, Ahad malam 12 Januari 2014. (Baca juga: Pembangunan Smelter Masih Sebatas Wacana)
Meski sebagian pengusaha mengaku terkendala pasokan listrik, Adi mengungkapkan kendala juga biasanya terjadi di faktor kesiapan dana tidak hanya masalah kelistrikan."Karena membangun smelter diperlukan dana yang besar," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia Poltak Sitanggang mengatakan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral terkendala oleh kurangnya pasokan listrik. "Anggota kami, PT Bintang Delapan, sudah menyelesaikan 80 persen pembangunan smelternya, tapi belum bisa beroperasi karena tidak mendapat pasokan listrik," kata Poltak saat dihubungi, MInggu, 12 Januari 2014. (Baca juga: Yusril Usul Larangan Ekspor Minerba Diamendemen)
Menurut Poltak, pemerintah semestinya introspeksi terhadap kewajiban pembangunan smelter yang dibebankan kepada pengusaha pertambangan. Sebab, sebenarnya infrastruktur yang mendukung beroperasinya smelter di Indonesia belum memadai. "Pada 2012, PLN menjamin mampu suplai listrik ke pengusaha yang membangun smelter, tapi mana buktinya," ujarnya.
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler:
Teknologi Baru Chevron Menambang Sumur Tua
Dua Proyek Panas Bumi Pertamina Diresmikan
Modal Asing Akan Dibatasi di Perusahaan Asuransi
Wings Air Pecah Ban di Gunung Sitoli
BMKG: Gelombang Masih Tinggi