TEMPO.CO, Jakarta - Produsen dan operator seluler CDMA, PT Smartfren Telecom, Tbk menyatakan belum tertarik dengan cara pemasaran produk lewat Internet. Cara tersebut kini digunakan produsen global seperti Xiaomi dan Motorola.
"Percuma memiliki barang bagus namun susah dicari," ujar Division Head Product Development Smarftren, Sukotjo Purwokardjono, di Jakarta, Jumat 19 September 2014. (Baca: Xiaomi Dirayu Agar Jual Produknya Lewat Retail)
Dia melanjutkan, hal tersebut berkaitan erat dengan distribusi. Oleh karena itu, Smartfren masih bertahan dengan penjualan lewat toko retail yang diklaim lebih menjamin ketersediaan barang dibandingkan pemasaran via dunia maya.
Mitra distributor yang dipilih pun harus memiliki reseller dan outlet. Selain itu, setiap gerai idealnya memiliki pusat servis. Terutama untuk memenuhi kebutuhan konsumen di kota kecil.
Adapun penguatan distribusi juga merupakan strategi menghadang pemain baru di industri global ke Indonesia. Sukotjo mengatakan, aspek tersebut sama pentingnya dengan strategi lewat persaingan produk. Distribusi dan pusat servis tidak kalah penting dengan spesifikasi, ucap dia.
Strategi lainnya, kata Sukotjo, yakni menerapkan program bundling. Selama ini Smarftren memasarkan telepon pintar, sabak digital atau tablet, serta modem beserta paket kartu perdana.
SATWIKA MOVEMENTI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Emas Masa Lalu Diangkut dari Situs 'Kapal Emas'
Galaksi Terkecil Dihuni Lubang Hitam Raksasa
Ig Nobel, Penghargaan untuk Penggiat Sains yang Jenaka
Studi: Teknologi Wearable Ubah Perilaku Manusia
iBox Terbesar di Indonesia Hadir Bulan Depan