TEMPO.CO, Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) meminta anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 2014-2019 untuk tidak memilih Ketua Incumbent DPD Irman Gusman untuk melanjutkan jabatannya hingga lima tahun ke depan.
"Tidak ada prestasinya, lebih terkenal dia daripada DPD-nya," kata Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi saat dihubungi pada Kamis, 2 Oktober 2014. (Baca: Irman Gusman Sambangi KPK Curhat Soal UU MD3)
Menurut Uchok, kepemimpinan Irman sebagai Ketua DPD gagal dalam memperjuangkan aspirasi tiap wilayah dan daerah di Indonesia. Dalam prakteknya ia dinilai lebih mementingkan urusan pribadinya dibanding lembaga yang dipimpinnya. "Harusnya fokus kepentingan daerah bukan pencitraan," ujarnya.
Ia mencontohkan, saat Irman justru lebih enjoy mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat (PD) meninggalkan DPD, padahal persoalan korupsi dan kesejahteraan di tiap daerah justru terabaikan. "Berbahaya sekali DPD ke depannya jika mempertahankan dia, DPD jangan mengalami kegagalan kedua," ujar dia.
Sebagai lembaga independen negara, lanjut Ucok, keberadaan DPD seharusnya mampu menjembatani kepentingan masyarakat termasuk imbauannya dalam pemberantasan korupsi untuk daerah. "Isu antikorupsi hanya sebatas wacana tidak ada tindakan konkrit," ungkapnya. (Baca: KPK dan DPD Kompak Tolak UU MD3)
Bukan hanya itu, dalam hal pengelolaan anggaran, kepemimpinan Irman dianggap boros. Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk masa bakti 2009-2014, ditemukan dugaan kebocoran anggaran pada DPD hingga Rp 1,5 miliar, dari jumlah itu baru sekitar Rp 200 juta yang dikembalikan kepada negara sementara sisanya belum. "Itu Irman harus bertanggung jawab," ujarnya.
Hingga Kamis dinihari, perebutan ketua DPD periode 2014-2019 belum kelar. Sejumlah nama seperti Irman Gusman, GKR Hemas, Nono Sampono, Oesman Sapta Odang, dan Farouk Muhammad diperkirakan akan bersaing ketat memperebutkan kursi ketua DPD masa bakti lima tahun ke depan.
JAYADI SUPRIADIN
Baca juga:
Kantor Urusan Haji Indonesia di Mekkah Terbakar
Anas Tuding SBY 'Otak' Walkout UU Pilkada
Medali Emas Wushu Masih Tunggu Kepastian OCA
Pimpin Sidang DPR, Ceu Popong Mengaku Puasa