Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ada Proyek Pembangunan, Beban Jalan Kalimalang Bekasi Meningkat

Pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di sekitar Caman sampai dengan Jakasampurna.

15 April 2018 | 14.36 WIB

Bekasi Lebarkan Jalan Kalimalang
Perbesar
Bekasi Lebarkan Jalan Kalimalang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi — Beban Jalan KH Noer Alie di Kota Bekasi, Jawa Barat, meningkat menyusul pembangunan sejumlah proyek nasional dan kebijakan pemerintah pusat di wilayah setempat. Jalur arteri utama menuju ke Jakarta itu kini semakin padat, dan rawan rusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kepala Dinas Perhubungan, Kota Bekasi, Yayan Yuliana, mengatakan proyek yang mempengaruhi beban jalur Kalimalang berupa pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di sekitar Caman sampai dengan Jakasampurna, Bekasi Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jalan Kalimalang dilintasi kendaraan berat," kata Yayan, Minggu, 15 April 2018.

Beruntung, kata dia, kendaraan berat hanya diperbolehkan menggunakan jalur tersebut pada malam hari, sehingga tidak menambah kepadatan jalan ketika jam sibuk orang berangkat dan pulang kerja.

"Akses kendaraan berat keluar jalan tol Bekasi Barat lalu masuk ke jalur Kalimalang menuju lokasi proyek," ujar Yayan.

Menurut dia, kendaraan berat tersebut menyebabkan konstruksi jalan mudah rusak, menimbulkan lubang maupun bergelombang. Kondisi ini tentunya cukup membahayakan pengguna jalan, apalagi jalur Kalimalang merupakan jalur arteri paling padat menuju ke Jakarta dibanding jalur lain, seperti Jalan Sultan Agung dan Jalan I Gusti Ngurah Rai. "Mayoritas penggunanya kendaraan roda dua," kata dia.

Karena itu, kata dia, instansinya meminta jaminan kondisi jalan tersebut kepada pemerintah pusat. Permintaan itu, kata dia, berupa jaminan konstruksi jalan agar selalu baik, tak ada yang mengalami kerusakan seperti berlubang atau bergelombang. "Kami sudah berkirim surat, karena jalur arteri juga harus diperhatikan," kata Yayan.

Selain disebabkan adanya proyek nasional, ujar Yayan, beban jalan juga bertambah menyusul adanya kebijakan ganjil-genap di gerbang jalan tol Bekasi Barat pada pukul 06.00-09.00, hari kerja.

Kendaraan yang biasa masuk melalui gerbang jalan tol itu kini beralih ke Cikunir 1 dan 3 melalui jalur Kalimalang. "Meningkatnya sekitar 10 persen, tapi tidak sampai menimbulkan kemacetan parah," kata Yayan.

Kepala Seksi Ruang Milik Jalan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Arief Fadillah, mengatakan pemerintah pusat melalui kontraktor pembangunan jalan tol Becakayu sudah bersedia melakukan pemeliharaan Jalan Kalimalang sepanjang dua kilometer lebih yang ada di Kota Bekasi.

"Pemeliharaan rutin berupa tambal sulam," kata Arief.

Seorang pengguna jalan, Aditya, 25 tahun, nyaris terjatuh ketika roda sepeda motornya masuk ke jalan berlubang di depan Metropolitan Mal yang mengarah ke Bekasi. Warga Jatiasih yang hendak ke lokasi car free day di Jalan Ahmad Yani ini mengaku tidak tahu bahwa ada jalan berlubang di sekitar lokasi. "Ngerem mendadak, untung tidak sampai jatuh," kata Adit yang masuk ke lubang jalan berdiameter 20 sentimeter.

Berdasarkan pengamatan Tempo, di lokasi tersebut ada sekitar lima titik jalan berlubang dengan diameter bervariasi, dari 15 sentimeter hingga 30 sentimeter. Pengguna jalan terpaksa memperlambat lajunya jika melintas di sana.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus