Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi membutuhkan tambahan 5.000 kamar hotel untuk mendukung pariwisata. "Tiap tahun jumlah wisatawan ke Banyuwangi terus bertambah," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Muhammad Yanuar Bramudya, Senin, 23 Maret 2015.
Menurut Bramudya, dari kebutuhan 8.000 kamar hotel, saat ini baru tersedia 3.000 unit. Namun 3.000 kamar itu masih didominasi hotel kelas melati. Banyuwangi membutuhkan hotel berbintang lebih banyak agar wisatawan memiliki beragam pilihan.
Selama 2014, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi mencapai 1.393.621 orang. Angka ini meningkat 30 persen dibanding pada 2013. Mereka terdiri atas 1.363.553 wisatawan Nusantara dan 30.068 pelancong asing.
Terbatasnya jumlah kamar, kata Bramudya, sangat terasa saat musim liburan panjang. Hampir semua hotel penuh. Oleh karena itu, pemerintah Banyuwangi membuka seluas-luasnya bagi investor yang akan mendirikan hotel. "Syaratnya, minimal harus hotel bintang tiga."
Dalam tiga bulan 2015 ini, tiga hotel baru telah beroperasi yakni Java Banana Ijen-Cafe&Gallery, Hotel Wisma Blambangan, dan Hotel Santika. Sedangkan ada lima hotel berbintang tiga akan berdiri dalam waktu dekat. Di antaranya Hotel Aston dan Hotel Liverpool.
Kepala Bidang Perizinan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Trisetia, mengatakan, dari lima hotel itu tiga hotel di antaranya telah mengurus perizinan. Hotel-hotel itu memperoleh izin asalkan lokasinya sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah. "Kesesuaian RTRW harus mendapatkan rekomendasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten."
IKA NINGTYAS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini