Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bebas Visa 2015, Garuda Berencana Genjot Turis Cina

Tahun ini, Garuda Indonesia berencana mendatangkan 1,2 juta turis asal Cina.

23 Maret 2015 | 15.56 WIB

Sejumlah turis asal Cina, melihat parade warga dengan mengenakan kostum Bavaria dalam festival Oktoberfest di Munich, Jerman, 21 September 2014. Festival ini berlangsung dari 20 September hingga 5 Oktober. REUTERS
Perbesar
Sejumlah turis asal Cina, melihat parade warga dengan mengenakan kostum Bavaria dalam festival Oktoberfest di Munich, Jerman, 21 September 2014. Festival ini berlangsung dari 20 September hingga 5 Oktober. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia merencanakan menaikkan jumlah kunjungan  wisatawan dari Cina tahun ini. Tahun lalu, negara ini termasuk dalam daftar negara dengan jumlah wisatawan terbanyak yang masuk ke Indonesia.

"Kami melihat Tiongkok memiliki potensi pasar yang besar," kata Direktur Komersial Garuda Indonesia Handayani di Jakarta pada Senin, 23 Maret 2015.

Pada 2014, Garuda mencatat ada 800 ribu turis dari Cina. Angka ini, ujar Handayani, dianggap masih rendah. Garuda berencana menaikkan angka tersebut menjadi 1,2 juta wisatawan tahun ini. Sejumlah langkah pun diambil, seperti menambah jumlah penerbangan carter dari kota-kota kecil. Saat ini Garuda sudah memiliki penerbangan ke tiga kota besar Tiongkok, yaitu Guangzhou, Shanghai, dan Beijing.

Hal serupa pernah diungkapkan sebelumnya oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, yang menargetkan lonjakan wisatawan asal Tiongkok menjadi minimal dua juta orang. Dia optimistis hal ini dapat tercapai dengan kebijakan Presiden Joko Widodo membebaskan visa masuk wisatawan dari 30 negara.

Garuda juga berencana menjajal sejumlah destinasi baru di daerah Eropa dan Timur Tengah, yang juga mendapat bebas visa. "Masih kami kaji, satu-dua bulan ke depan mungkin sudah bisa kami dapatkan," tutur Handayani.

Menurut dia, pembukaan jalur baru harus mempertimbangkan banyak hal, seperti kesiapan armada dan minat serta potensi dari negara tujuan. "Agar tak salah kaprah dan bisa memberikan kontribusi revenue yang cukup bagi Garuda Indonesia," kata Handayani.

URSULA FLORENE SONIA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zed abidien

Zed abidien

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus