Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BPS: Inflasi Rendah Tekan Jumlah Penduduk Miskin  

BPS mengumumkan jumlah penduduk miskin per September 2015 sebesar 28,51 juta orang atau turun dibanding per Maret 2015 yang mencapai 28,59 juta orang.

4 Januari 2016 | 15.31 WIB

Warga memulung barang bekas di Kali Pejompongan yang penuh dengan sampah, Jakarta, (2/7). Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan penurunan kemiskinan di Indonesia berjalan lamban, menurun 0,52 juta orang dari tahun lalu. TEMPO/Subekti
Perbesar
Warga memulung barang bekas di Kali Pejompongan yang penuh dengan sampah, Jakarta, (2/7). Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan penurunan kemiskinan di Indonesia berjalan lamban, menurun 0,52 juta orang dari tahun lalu. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengumumkan jumlah penduduk miskin per September 2015 sebesar 28,51 juta orang atau sebesar 11,13 persen. Angka ini naik sebanyak 780 ribu orang miskin ketimbang periode serupa 2014.

Namun bila dibandingkan dengan kondisi per Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang miskin, angka pada September 2015 tersebut tercatat lebih rendah. Suryamin menyebutkan salah satu faktor yang menyebabkan penurunan jumlah penduduk miskin Maret-September adalah relatif rendahnya inflasi umum di level 2,69 persen. “Maka pengendalian harga sangat penting,” ujarnya, di kantor BPS, Jakarta, Senin, 4 Januari 2016.

Suryamin mencontohkan, secara nasional harga eceran beras turun 0,92 persen dari Rp 13.089 menjadi Rp 12.968 per kilogram. "Selain itu ada juga minyak goreng yang harganya turun 2,8 persen. Ini kan yang terbesar konsumsinya," ujarnya.

Penurunan jumlah penduduk miskin ini juga dipengaruhi perekonomian yang tumbuh 7,12 persen triwulan ketiga 2015 dibanding triwulan pertama. "Ini mempengaruhi serapan negara yang sudah cukup tinggi saat itu. Investasi juga cukup tinggi," kata Suryamin.

Suryamin mengatakan ada juga faktor penghasilan petani yang ditunjukkan kenaikan nilai tukar petani. "Perbaikan penghasilan petani ditunjukkan oleh kenaikan NTP sebesar 0,79 persen dari 101,53 pada Maret 2015 menjadi 102,3 ke September.”

ARKHELAUS W.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus