Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LOGAT Surabayanya masih kental. Kadang diselingi humor dan tawa cekikikan: ia suka menonton Srimulat. Belajar di sekolah berbahasa Mandarin di Kota Pahlawan, Tahir, 61 tahun, terlahir dari orang tua yang menyewakan becak, sampai akhirnya menjadi konglomerat. "Papa yang merakit becaknya, lalu Mama mengecatnya sendiri sebelum disewakan," katanya. Ia menjadi pusat perhatian di lobi premium Hotel Atlantis, Dubai, Uni Emirat Arab, tempatnya menginap.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo