Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kisah Bisnis Surya Paloh dan Sonangol, Bermula dari Salon Cukur Rambut

Hubungan bisnis Media Group dan Sonangol berawal dari pertemanan para petingginya. Begini cerita awal mulanya.

11 Agustus 2021 | 19.00 WIB

Proyek pembangunan Gedung Indonesia 1. Foto: Istimewa
Perbesar
Proyek pembangunan Gedung Indonesia 1. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, JakartaPembangunan Gedung Indonesia 1 yang berada di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, terancam mangkrak setelah adanya kisruh internal di dalam tubuh PT China Sonangol Media Investment (CMSI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

CMSI adalah perusahaan patungan antara PT Media Property Indonesia (MPI) dan China Sonangol Real Estate Pte Ltd (CSRE). MPI adalah anak perusahaan Media Group milik Surya Paloh sementara CSRE adalah anak perusahaan China Sonangol Group.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib mengatakan kisruh tersebut bermula lantaran CSRE diduga mengingkari perjanjian kerjasama dengan PT MPI. Padahal, CSRE sebelumnya sudah sepakat melakukan kerjasama untuk melaksanakan proyek pembangunan Gedung Indonesia 1.

Namun, seiring proses pembangunan berjalan, Mirdal mengatakan owner CSMI berubah. Dari sana, semuanya mulai terkatung-katung. "Semangat persahabatan yang dibangun sejak awal sama sekali tak dianggap oleh manajemen baru CSMI," kata Mirdal dalam keterangan tertulis, Ahad, 9 Agustus 2021.

Melansir laporan Koran Tempo, Senin, 10 Agustus 2021, Mirdal mengatakan hubungan bisnis Media Group dan Sonangol berawal dari pertemanan para petingginya. Menurut dia, para tokoh itu bertemu di beberapa negara, seperti Singapura, dan di tempat yang tak terduga seperti salon cukur rambut.

"Ada visi yang sama untuk menunjukkan potensi ekonomi Asia kepada dunia," ujarnya. Kisah soal cukur rambut ini diakui Surya Paloh dalam wawancara dengan Majalah Tempo pada November 2014.

Dalam wawancara itu, Surya mengaku menjadi sosok di balik kerja sama Sonangol-Indonesia. Dia juga mengatakan sudah berkawan lama dengan Sam Pa, pemilik Grup Sonangol. "sudah belasan tahun," ujar dia, yang mengenal Sam Pa saat bertemu di salon gunting rambut di Singapura. Sam Pa belakangan ditangkap pemerintah Cina atas tuduhan korupsi.

Keakraban itu kemudian membuahkan kerja sama bisnis. Pada 2014, Surya menjembatani manajemen Sonangol bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memasok minyak Pertamina dengan diskon khusus.

Surya mengatakan sudah 'membisiki' Jokowi agar mengimpor minyak dari Angola melalui Sonangol demi kepentingan nasional tanpa embel-embel apa pun. "Niat saya bukan mau jadi pedagang minyak dan cari komisi. Sontoloyo kalau itu," ujar dia.

Jauh sebelum impor minyak, Sonangol membantu PT Surya Energi, anak usaha Media Group, pada 2009 untuk mendanai proyek Blok Cepu. Surya Energi mendapat pinjaman dari Sonangol senilai US$ 200 juta dalam proyek itu.

Kongsi Media Group dan Sonangol kemudian melebar ke bidang properti lewat PT CSMI. Salah satu proyek yang digarap perusahaan ini adalah Menara Indonesia 1. Proyek itu kemudian menandai buruknya hubungan Media Group dengan Sonangol. Proyek menara bernilai Rp 8 triliun itu akhirnya mangkrak. PT MPI pun melaporkan CSMI ke polisi atas tuduhan penipuan dan penggelapan investasi.

CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS

Simak lebih lanjut tentang kisruh Surya Paloh dan Sonangol di Koran Tempo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus