Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Kereta rel listrik atau LRT dipastikan tetap beroperasi menggunakan sistem kemudi otomatis atau tanpa masinis. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek Ferdian Suryo Adhi Pramono mengatakan sistem uji integrasi proyek sepur ringan ini membutuhkan waktu sembilan bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Uji integrasi di internasional setidak-tidaknya butuh waktu satu tahun. Tapi ini kami upayakan untuk selesai dalam jangka waktu sembilan bulan,” ujar Ferdian saat ditemui Tempo di Cibubur, Senin, 18 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem persinyalan LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT Adhi Karya dengan subkontraktor PT Len Industri. Sistem tersebut menggunakan teknologi moving block signal dengan software dari Siemens AG Jerman.
Siemens sebelumnya juga terlibat dalam proyek LRT Palembang. Adapun sistem tersebut membuat kereta berjalan tanpa masinis atau train attendant.
Ferdian menyatakan pengujian integrasi sistem persinyalan membutuhkan waktu yang panjang guna menekan risiko kesalahan setelah kereta beroperasi. Selama uji coba berlangsung, 31 kereta yang disiapkan untuk rute Cibubur-Dukuh Atas dan Cawang-Bekasi dioperasikan secara berkala.
“Kami punya standar melakukan pengujian. Lan dan Siemens mendatangkan perangkat khusus seperti donat. Prinspinya satu per satu langkah itu terpenuhi agar nantinya safe ketika mengangkut penumpang,” ujar Ferdian.
Uji coba integrasi telah berlangsung sejak Juli 2021. Uji coba ini diperkirakan berakhir pada April atau Mei 2022 sehingga pada Juni, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pengelola LRT dapat melakukan trial run.
Trial run merupakan tahap pengoperasian 31 rangkaian kereta LRT secara bersamaan. “Sederhananya, pada saat trial run, kami sudah fungsikan kereta sesuai skema operasi yang digunakan,” ujar Ferdian.
Adapun LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli 2022. Sepur ringan berkecepatan rata-rata 40 kilometer per jam ini akan beroperasi melewati 18 stasiun dengan jarak tempuk 44,43 kilometer.
Masing-masing kereta dengan total enam car atau gerbong diproyeksikan mampu mengangkut 740 penumpang untuk kondisi normal dan 1.308 orang untuk kondisi padat. Kereta akan membawa penumpang dari Stasiun Cibubur ke Dukuh atas dengan waktu tempuh rata-rata 40 kilometer atau 33 menit.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA