Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mempercepat pembangunan lima flyover berteknologi Corrugated Mortar Pusjatan (CMP) atau teknologi baja bergelombang yang merupakan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR di Kabupaten Brebes dan Tegal.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono mengatakan saat ini teknologi CMP yang sama sedang digunakan dalam pembangunan di flyover Antapani di Bandung. Teknologi ini dapat menghemat sampai 35 persen biaya yang digunakan dengan teknologi biasa. Selain itu, pembangunannya bisa lebih cepat.
"Harganya menjadi murah 35 persen, kami coba di Simpang Antapani di Bandung. Dengan CMP itu, kita bisa menghemat cost-nya, hanya Rp 35 miliar. Namun di Bandung, Wali Kota menambah beautification-nya lagi," ujarnya melalui siaran pers, Senin, 12 September 2016.
Menteri Basuki mengatakan, kelima flyover tersebut dibangun untuk menghilangkan kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta api di lima lokasi di Kabupaten Brebes dan Tegal, yaitu perlintasan sebidang Dermoleng, Klonengan, Kesambi, Karang Sawah, dan Kretek.
"Kami akan pakai (teknologi CMP-red) untuk mengatasi simpang-simpang sebidang dengan kereta api di kawasan Brexit (Brebes Exit), di sana ada lima simpang sebidang dengan KA, sekarang sedang ditender, mudah-mudahan 1,5 bulan ke depan sudah bisa kami tetapkan pemenangnya sehingga sebelum mudik 2017 sudah bisa dimanfaatkan," tutur Basuki baru-baru ini.
Menteri Basuki mengatakan saat ini di setiap perlintasan tersebut menghabiskan waktu 5 menit, dalam satu hari, 72 kali KA melintas, bahkan saat masa mudik mencapai 90 kali.
"Jadi, dalam 1 hari ada 450 menit, artinya sudah berapa jam berhenti. Ini akan kami coba atasi dengan teknologi CMP," ujar Basuki.
BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini