Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pemerintah Mulai Digitalisasi 500 Pasar, Seperti Apa?

Kementerian Kominfo menargetkan 500 pasar tradisional di seluruh Indonesia mulai melayani pembayaran non-tunai hingga akhir tahun ini.

20 Februari 2019 | 15.35 WIB

Presiden Jokowi melihat lapak pedagang sayuran saat blusukan di Pasar Kranggan, Jalan Poncowinatan, Yogyakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Tak hanya meninjau kondisi pasar dan berbincang dengan para pedagang, Jokowi berbelanja bahan makanan yang sudah sulit ditemukan di pasar modern, seperti emping mentah dan kecipir. ANTARA
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Jokowi melihat lapak pedagang sayuran saat blusukan di Pasar Kranggan, Jalan Poncowinatan, Yogyakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Tak hanya meninjau kondisi pasar dan berbincang dengan para pedagang, Jokowi berbelanja bahan makanan yang sudah sulit ditemukan di pasar modern, seperti emping mentah dan kecipir. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan 500 pasar tradisional di seluruh Indonesia mulai melayani pembayaran non-tunai hingga akhir tahun ini. Upaya ini merupakan bagian dari rencana digitalisasi pasar yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi kepada Menkominfo Rudiantara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Digitalisasi pasar itu cahsless (non-tunai) dulu, jadi pembayaran gak pakai uang fisik, bisa pakai QR code, e-money, atau gopay milik Go-Jek," kata Pelaksana Tugas Direktur Pemberdayaan Informatika, Kominfo, Slamet Santoso saat ditemui usai acara peluncuran program Go-Jek Wirausaha di Jakarta Selatan, Rabu, 20 Februari 2019.

Menurut Slamet, digitalisasi pasar akan dimulai dengan pemasangan mesin electronic data capture atau EDC di setiap toko yang ada di pasaran. Setelah sistem pembayaran non-tunai berjalan, maka masing-masing pasar tradisional akan memiliki platform digital masing-masing. "Nanti kelihatan tuh harga sayur setiap harinya berapa," kata dia.

Barulah setelah itu, perusahaan transportasi dan antar jemput makanan, salah satunya Go-Jek lewat layanan Go-Food dan Go-Fresh, agar diantarkan langsung ke rumah konsumen. "Untuk progresnya kami masih persiapkan ekosistemnya, termasuk platformnya nanti," kata Slamet.

Sebelumnya, Jokowi telah meminta Rudiantara mempercepat proses digitalisasi di pasar-pasar tradisional. "Pak Menkominfo, ini dibantu agar baik cara pembayaran yang tanpa cash. Pedagang harus mulai diintervensi dengan cara seperti itu. EDC," kata Jokowi saat meresmikan acara Kerja Nasional Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia 2018 di Jakarta, Rabu, 12 Desember 2019.

Slamet mengakui program ini akan berlangsung cukup lama dan tidak mudah. Sebab, ada ekosistem yang harus terlebih dahulu diubah yaitu pola pikir dari pedagang dan pembeli untuk beralih dari sistem offline ke online. "Makanya kami harus menggandeng Go-Jek dan komunitas di sekitar pasar bahwa sebetulnya teknologi itu adalah untuk membantu mereka lebih sejahtera," kata Slamet.

Baca berita tentang pasar lainnya di Tempo.co.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus