Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rampungkan Akuisisi, BCA Suntik Modal Rp 700 Miliar ke Bank Royal

"BCA beli Bank Royal sekitar 2,8 kali (modal Bank Royal) jadi hampir Rp 1 triliun, tapi BCA tetap harus inject menjadi Rp 1 triliun."

7 November 2019 | 13.57 WIB

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mencoba layanan aplikasi perbankan eletronik atau disebut eBranch produk dari Bank BCA di Jakarta, 22 Februari 2017. Bank BCA meluncurkan empat produk dan layanan antara lain Paspor BCA menggunakan chip, eBranch, Halo BCA Chat dan Vira memenuhi kebutuhan nasabah dalam layanan perbankan. Tempo/Tony Hartawan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mencoba layanan aplikasi perbankan eletronik atau disebut eBranch produk dari Bank BCA di Jakarta, 22 Februari 2017. Bank BCA meluncurkan empat produk dan layanan antara lain Paspor BCA menggunakan chip, eBranch, Halo BCA Chat dan Vira memenuhi kebutuhan nasabah dalam layanan perbankan. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA berencana menyuntikkan modal sebesar Rp 700 miliar ke PT Bank Royal Indonesia (Bank Royal). Penyuntikan modal dilakukan setelah BCA merampungkan proses akuisisi untuk mengubah Bank Royal menjadi bank digital.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Ia mengatakan persyaratan menjadi bank digital adalah bank harus naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) II, di mana BUKU II harus memiliki modal inti minimum Rp 1 triliun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"(Bank Royal) kami siapkan untuk jadi bank BUKU II, karena kalau digital kan harus bank BUKU II," ujar Jahja, Rabu, 6 November 2019. "BCA beli Bank Royal sekitar 2,8 kali (modal Bank Royal) jadi hampir Rp 1 triliun, tapi BCA tetap harus inject menjadi Rp 1 triliun. Rp 700-an miliar kira-kira," katanya."

Sebagai gambaran, modal inti Bank Royal per September 2019 tercatat sebesar Rp 319,71 miliar. Adapun, BCA resmi mengakuisisi Bank Royal pada awal November 2019 dengan membeli sebanyak 2.872.000 saham. Dana yang digelontorkan BCA sebesar Rp988,05 miliar.

Seperti diketahui, pasca-akuisisi, BCA akan mengubah Bank Royal menjadi bank digital. Perseroan menargetkan peluncuran bank digital tersebut akan dilakukan pada Juni 2020.

Ekosistem dan pelayanan Bank Royal seluruhnya akan dilakukan secara digital, di antaranya simpan dana, investasi, lending, bahkan interaksi akan dilakukan melalui mobile banking (m-banking). Sementara tarik tunai dapat dilakukan melalui ATM BCA. 

Setelah proses akuisisi Bank Royal rampung, seperti diketahui BCA masih berniat membeli satu bank lagi. "Bank satu lagi belum, kan baru selesai satu (Bank Royal), satu sudah tenang dong ya, satu lagi baru cari calon mantu," kata Jahja.

Namun Jahja enggan menjelaskan satu bank lain yang akan diincar BCA. Sebelumnya, Direktur BCA Rudi Susanto juga mengatakan masih mencari-cari satu bank lagi untuk dimerger dengan Bank Royal.

Yang pasti, kriteria bank yang diincar BCA masih sama yakni bank dengan modal inti yang masih kecil. Selain itu, BCA menginginkan bank yang belum go public atau belum terdaftar di bursa. Meskipun begitu, tak menutup kemungkinan bagi bank berstatus terbuka.

Nantinya BCA akan mengubah bank tersebut menjadi bank digital. Bank Royal sendiri ditargetkan akan diluncurkan pada Juni 2020.

Ekosistem dan pelayanan Bank Royal seluruhnya akan dilakukan secara digital, di antaranya simpan dana, investasi, lending, bahkan interaksi akan dilakukan melalui mobile banking (m-banking). Sementara tarik tunai dapat dilakukan melalui ATM BCA

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus