Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, hari ini. Pada pertemuan tersebut, orang nomor satu di Kota Bandung ini berniat untuk menyampaikan rencananya menyatukan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan proyek light rail transit (LRT) Kota Bandung.
"Saya diundang ke Jakarta rapat jam tiga membahas kereta api cepat dan LRT yang akan dipaketkan sebagai suatu kegiatan pekerjaan," ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin, 4 Januari 2016.
Ridwan Kamil menambahkan, dia juga akan mendesak Presiden agar memayungi paket pekerjaan kereta cepat dan LRT dengan peraturan presiden. Jika direstui Presiden, nantinya kedua proyek tersebut akan dibangun PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC). "Jadi diharapkan tidak usah pakai lelang," tuturnya.
Selain itu, apabila LRT ikut dibangun PT KCIC, pemerintah pusat harus menambah duit sekitar Rp 7 triliun.
"Jadi saya ke Jakarta memohon Pak Presiden bisa bantu Bandung mengeluarkan perpres supaya LRT dikerjakan oleh konsorsium PT KCIC. Alasannya, jangan sampai kereta api cepatnya datang, beres, terus enggak ada sambungan ke kota," bebernya.
Ridwan Kamil menjelaskan, LRT koridor II sepanjang 15 kilometer tersebut akan menempuh rute Gedebage, Bandung Tengah, hingga Cimindi.
"Jadi kalau dikerjakan oleh teknologi lain dan pemenang lain enggak nyambung teknologinya, jadwalnya, dan sebagainya. Tetapi kalau satu grup kan enak. Untuk tidak lelang kan harus ada perpres," tandasnya.
PUTRA PRIMA PERDANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini